12 m | Anthony Savas
Tencent Cloud China telah meluncurkan pusat data pertamanya di Indonesia yang menggunakan salah satu pasar cloud publik yang tumbuh paling cepat di kawasan Asia-Pasifik.
Menurut Boston Consulting Group, segmen cloud publik Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 25% dan diperkirakan akan meningkat nilainya menjadi 800 juta pada tahun 2023.
Tencent mengatakan fasilitas baru, yang terletak di ibu kota Jakarta, sekarang beroperasi penuh, menyediakan akses tulang punggung dan jaringan ke semua penyedia layanan Internet utama di Indonesia dan global.
Pusat data ini akan mengurangi penundaan bagi pelanggan akhir di Indonesia dan memberikan lebih banyak opsi pemulihan bencana bagi perusahaan di kawasan APAC, tambah penyedia tersebut. Ini akan memenuhi kebutuhan yang berkembang dari berbagai industri, dari layanan keuangan, akses internet dan e-commerce hingga hiburan, permainan dan pendidikan.
Dengan populasi 270 juta, Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
“Karena sistem demografinya masih muda, ia memiliki dividen statistik internet yang besar dan pasar internet selulernya berkembang pesat.”
Bank Neo Commerce (PNC) adalah salah satu pelanggan utama pertama dari fasilitas baru ini, yang menggunakan Tencent Distributed Database (DTSQL) yang berfungsi penuh untuk mendukung sistem inti, yang merupakan pertama kalinya Tencent Cloud DTSQ .L.
Tajnira Gunavan, Ketua, PNC, mengatakan: “Kami berharap dapat menuai manfaat dari perkembangan baru ini, yang akan memungkinkan kami untuk lebih lanjut melayani kebutuhan pelanggan kami yang terus meningkat.”
Bulan lalu, Tencent mengumumkan akan membuka pusat data tambahan di Bahrain, yang akan dibuka pada akhir tahun ini. Jalur pusat data Tencent sekarang mencakup 27 wilayah dan 61 zona yang tersedia.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”