Tencent telah meluncurkan pusat data pertamanya di Indonesia, dan bergabung dengan banyak perusahaan teknologi dalam perlombaan Cloud
Tencent Cloud, anak perusahaan grup teknologi Tencent, disebut-sebut telah meluncurkan Internet Data Center di Jakarta. untuk saya Jakarta PostIni adalah hub pertama Tencent Cloud di Indonesia, seiring dengan upaya perusahaan untuk memasuki pasar komputasi awan yang sedang berkembang. Pusat data internet dikatakan memungkinkan transfer data lebih cepat dan mempercepat transformasi digital berbagai industri. Jakarta Post Dia juga mengutip Wakil Presiden Senior Tencent Cloud Bochu Young, yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki “dividen demografis yang signifikan untuk internet dengan pasar internet seluler yang berkembang pesat,” dan perusahaan tersebut berupaya untuk memaksimalkan potensi komputasi awan di negara ini.
Kabar ini muncul sebulan setelah Microsoft mengumumkan akan membuat wilayah pusat data pertamanya di Indonesia yang juga menyediakan layanan cloud tepercaya di dalam negeri. Ini dalam kerangka kerja Microsoft yang baru diluncurkan Memberdayakan ekonomi Inisiatif Digital Indonesia (Memberdayakan Ekonomi Digital Indonesia). Area pusat data akan memungkinkan perusahaan memiliki akses yang lebih cepat ke layanan cloud Microsoft dan kemampuan untuk menyimpan data di negara tersebut. Microsoft menambahkan bahwa itu juga dilengkapi dengan “keamanan dan privasi data kelas dunia.”
Tencent Cloud dan Microsoft bergabung dengan sejumlah besar perusahaan teknologi yang melihat potensi di pasar komputasi awan di Indonesia. Alibaba Cloud juga berencana untuk meluncurkan pusat data ketiganya di Indonesia pada awal 2021. Menurut siaran persnya, langkah tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas permintaan yang berkembang pesat dari pelanggannya di Indonesia, banyak dari mereka semakin mengadopsi cloud dan mengembangkannya dengan cepat. strategi transformasi digital. Alibaba Cloud membangun pusat data pertamanya di Indonesia pada 2018, dengan pusat data kedua didirikan pada 2019. Setelah menyelesaikan yang ketiga, Alibaba Cloud mengatakan akan memiliki 64 Availability Zone di 21 wilayah di seluruh dunia.
Dalam studi yang dilakukan awal tahun ini, Alibaba mengatakan Indonesia secara aktif merangkul adopsi teknologi berbasis cloud, 77% perusahaan di Indonesia saat ini menggunakan solusi IT berbasis cloud, dan 83% percaya bahwa alat berbasis cloud membantu mereka beradaptasi. Dengan kebutuhan bisnis mereka selama COVID-19. Selain itu, 67% perusahaan Indonesia telah mengadopsi lebih banyak solusi TI berbasis cloud selama pandemi, dan 64% perusahaan Indonesia yang disurvei memandang solusi cloud hybrid sangat penting untuk keberlanjutan mereka, karena mereka telah didukung oleh pendekatan cloud hybrid dalam pemulihan bencana. dan perencanaan kesinambungan bisnis.
Sementara itu, Juni lalu, Google Cloud juga meluncurkan data center pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Jakarta. Menurut Google, peluncuran pusat data tersebut membawa yang terbaik dari Google Cloud Platform lebih dekat dengan pelanggan dan penggunanya. Dengan latensi rendah pada data dan aplikasi, perusahaan yang berbisnis di Indonesia dapat mempercepat transformasi digital dengan Google. Ini juga dikatakan untuk membantu klien memenuhi persyaratan peraturan dan kepatuhan tertentu, dan memberikan lebih banyak opsi pemulihan bencana untuk klien di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Dengan wilayah ini, Google Cloud kini tersedia di 24 wilayah dan 73 wilayah di 17 negara di seluruh dunia.
Artikel terkait:
Microsoft ingin membuat kawasan pusat data pertama di Indonesia
Zoom meluncurkan pusat data SEA pertama di SG dengan bantuan dari Dewan Pengembangan Ekonomi
Google sedang mengincar pusat data Asia Tenggara berikutnya di Indonesia
Perusahaan internet Korea Selatan Naver memindahkan pusat datanya dari Hong Kong ke SG di tengah masalah privasi
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”