Turkish Airlines ingin meningkatkan penerbangannya dari Istanbul ke Indonesia melalui Jakarta dan Bali, serta kemungkinan kota ketiga.
Berbicara kepada media saat makan malam di Jakarta pekan lalu, Ahmet Bolad, Ketua Dewan dan Komite Eksekutif maskapai tersebut, mengatakan bahwa sekitar 150.000 penumpang tiba di Istanbul tahun lalu.
Dia berkata, “Saat ini kami memiliki 14 penerbangan – sembilan ke Jakarta dan lima ke Bali – per minggu, dan faktor muatan kursi di keduanya (pada) 90 persen. Melihat potensi di sini, Indonesia kurang terlayani. Kami ingin meningkatkan layanan kami di Jakarta menjadi (dua kali) setiap hari, meningkatkan frekuensi ke Bali dan, jika memungkinkan, (menambah) tujuan ketiga.”
Diskusi dengan Kementerian Perhubungan Indonesia untuk kerja sama lebih lanjut saat ini sedang berlangsung.
Bolad menjelaskan bahwa Istanbul adalah kota yang indah untuk dikunjungi, dan juga merupakan hub strategis untuk jaringan penerbangan Turkish Airlines ke lebih dari 300 tujuan di lebih dari 120 negara.
Indonesia memiliki sejarah dan budaya yang mirip dengan Turki, berdasarkan populasinya yang besar yang mayoritas Muslim.
Dia berkomentar bahwa maskapai mengoperasikan penerbangan ke 47 tujuan di 22 negara di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, yang merupakan hampir seperempat dari pendapatannya.
Semua prakiraan industri menunjukkan pergeseran sumbu penerbangan ke timur dalam waktu dekat. Dan sebagai salah satu negara terkemuka di Asia Tenggara, saya yakin Indonesia akan memainkan peran besar di masa depan kita,” katanya seraya menambahkan bahwa hal ini akan menguntungkan pasar internal kedua negara.
Nia Niskaia, Deputi Kebijakan Strategis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia, mencatat bahwa aksesibilitas merupakan faktor kunci dalam pariwisata dan mengapresiasi kontribusi maskapai dalam menghubungkan dunia ke Indonesia, khususnya Bali.
“Tahun lalu, jumlah kedatangan pengunjung ke Indonesia meningkat 251 persen dibandingkan tahun 2021, dan pada Januari 2023, jumlahnya mencapai sekitar 700 ribu pengunjung, meningkat (lima kali lipat) dibanding periode yang sama tahun lalu. berkontribusi dalam pertumbuhan eksponensial ini.
Diantara promosi yang diberikan saat jamuan makan malam tersebut adalah program Connect to Istanbul di bulan Ramadan selama lima malam dan wisata medis.
“Saya dengar film Turki populer di sini,” kata Bolad. Kami memiliki paket yang menarik wisatawan untuk belajar bahasa Turki dan menonton film. Turki juga merupakan tujuan studi – ada 350.000 mahasiswa asing, termasuk (mahasiswa) dari Indonesia.”
Ia menjelaskan, maskapai tersebut memiliki rencana dalam waktu dekat untuk kembali mengunjungi Indonesia dan menawarkan kesempatan pendidikan universitas di Turki.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”