Banda Aceh (ANTARA) – Perwakilan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) untuk Indonesia memuji Indonesia atas kedermawanannya menampung pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh.
Di Banda Aceh, Rabu, asisten komunikasi senior UNHCR Indonesia Muhammad Yanuar Farhanditya memuji pemerintah daerah dan masyarakat Aceh pada umumnya karena memberikan dukungan kepada para pengungsi yang mendarat di Aceh pada November tahun lalu.
Dia juga melaporkan 190 pengungsi Rohingya dipindahkan dari Aceh ke Pekanbaru di Provinsi Riau pada Selasa (4/4) malam. Para pengungsi dibawa ke Pekanbaru dengan bus melalui Medan, provinsi Sumatera Utara.
Dari 190 pengungsi tersebut, 140 orang tinggal di penampungan sementara di PT Regency, sedangkan 50 orang sisanya tinggal di kota Loksumwe.
“Mereka diharapkan tiba di Pekanbaru pada 6 April 2023. Kami (UNHCR) mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota Pekanbaru yang telah menampung para pengungsi di kota tersebut,” ujar Farhandithya.
Namun, dia mencatat ada 307 pengungsi yang masih berada di Aceh.
Ia menegaskan bahwa UNHCR akan terus menjaga koordinasi dengan pemerintah daerah dan mitra lainnya untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan dan hak pengungsi.
Sedangkan pengungsi yang tersisa di Aceh saat ini mengungsi di dua lokasi terpisah. 174 orang tinggal di Desa Latong dan 133 orang di Gedung Mina Raya di Kabupaten PT di tempat penampungan sementara yang didirikan oleh Dinas Sosial Aceh.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”