Jakarta. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya menyumbang 15 persen dari ekspor Indonesia meskipun negara ini memiliki bisnis paling besar sebesar ini di kawasan ASEAN, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Indonesia adalah rumah bagi setidaknya 64 juta UMKM. Ini setara dengan sekitar 90 persen UMKM di seluruh kawasan ASEAN. Meskipun jumlah populasi UMKM sangat besar, tidak banyak dari mereka yang mengirimkan barangnya ke luar negeri. Indonesia juga tertinggal dari negara anggota ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Thailand dalam hal ekspor UMKM.
“Presiden Joko Widodo terus mewaspadai UMKM karena mereka adalah tulang punggung perekonomian kita. UMKM kita paling banyak dibandingkan negara ASEAN lainnya. Namun UMKM Indonesia hanya berkontribusi 15 persen dari total ekspor,” ujarnya.Retno in Jakarta pada Senin ekspor UMKM jauh lebih tinggi di Singapura, Malaysia dan Thailand.
Jumlah eksportir UMKM yang sangat kecil membuat pemerintah mencari cara untuk membantu usaha kecil membuka diri ke pasar global. Departemen Luar Negeri baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan mitra keuangannya tentang diplomasi ekonomi. MoU tersebut berfokus untuk membantu UMKM Indonesia mendunia.
Kementerian Luar Negeri dan Keuangan dapat menyusun strategi untuk membantu perusahaan Indonesia, khususnya UMKM, menembus pasar global. Saya berharap misi diplomatik kita dapat melakukan asesmen dan informasi pasar secara komprehensif, termasuk peluang produk mikro, kecil, dan menengah kita,” ujar Retno.
“Kementerian Keuangan bisa memberikan data UMKM potensial yang bisa kita koordinasikan bersama…untuk memastikan produknya siap ekspor. Nanti kami akan mengkonsolidasikan data dan melobi implementasinya.”
Tahun lalu, pemerintah mengungkapkan pangsa usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap total nilai ekspor sebesar 15,65 persen. Indonesia bertujuan untuk meningkatkan angka-angka ini menjadi 17% pada tahun 2024.
Menurut laporan Asian Development Bank (ADB) 2020, Thailand memiliki kontribusi UMKM terbesar terhadap total ekspornya pada 2018, dengan pangsa 28,7 persen, diikuti Malaysia (17,3 persen) dan Indonesia (14,4 persen).
Namun, laporan tersebut tidak menyertakan data ekspor UMKM Singapura. Jumlah UMKM di Malaysia adalah 907.065 pada tahun 2015, sedangkan Thailand memiliki sekitar 3,08 juta UMKM pada akhir tahun 2018. Singapura memiliki 271.800 UMKM pada tahun 2019.
Baca selengkapnya: Indonesia bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan Thailand untuk mendongkrak harga karet
kata-kata utama:
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”