Jangan sampai kenaikan terjadi saat PON Papua 2020 digelar.
Jakarta (Antara) – Kapolri Listio Sijit Prabowo mengatakan penanganan COVID-19 di Papua membutuhkan upaya luar biasa untuk menjaga kemiringan lereng kasus positif dan mengantisipasi lonjakan selama Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
Hal itu disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjijanto dan Forum Koordinasi Komando Daerah (Vorkobemda) Mimica, Sabtu, terkait persiapan Kejuaraan PON Papua 2020.
Ia mengimbau, menurut siaran pers yang diterima di sini, “tingkat regresi kasus positif setelah kenaikan mendadak pada 8 Agustus 2021 dengan upaya yang luar biasa. Jangan sampai peningkatan itu terjadi saat PON Papua 2020 digelar.” Sabtu.
Ia mengatakan upaya luar biasa tersebut antara lain penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi atlet, pelatih, petugas, tamu undangan dan panitia.
Dia menekankan perlunya mengikuti protokol ketika peserta pergi, tiba, selama mereka tinggal dan selama kompetisi. Selain itu, peserta harus mengikuti tes COVID-19 dua hari sebelum keberangkatan ke Papua.
Berita terkait: Kapolres Bagikan Genset Oksigen, Bantuan Sosial di Papua
“Batasi kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari sebelum keberangkatan. Siapkan daftar orang yang kontak dekat untuk disahkan pada 2020 oleh Panitia PON Papua. Terapkan protokol kesehatan disiplin sesuai rekomendasi Kemendagri. Kesehatan, termasuk mengganti masker medis atau masker kain lapis ganda setiap hari,” instruksi Prabowo.
Lebih lanjut, Forkopimda menghimbau untuk memastikan penerapan 3M – pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak – dan seluruh peserta menyerahkan hasil tes COVID-19.
Ketika peserta sudah puas dengan event nasional, seharusnya forum koordinasi daerah melakukan pengawasan tambahan yang lebih ketat dengan membatasi kegiatan mereka, sesuai tugas dan perannya, kata Prabowo.
Ia menambahkan, peserta juga perlu melaporkan status kesehatannya dengan menerapkan laporan kesehatan panitia atau dokter di unitnya.
Berita terkait: Kapolres dorong warga Papua mengisolasi diri di tempat-tempat sentral
“Jika diperlukan, tes COVID-19 akan dilakukan secara rutin selama acara. Jika peserta positif, mereka harus mengisolasi diri atau merujuk ke rumah sakit. Program tracing juga akan dilakukan untuk orang-orang yang kontak dekat dengan pasien.”
Selain itu, Forkopimda mendesak penguatan program 3T – penelusuran, pengujian dan penanganan – serta percepatan program vaksinasi massal.
Dia juga meminta personel militer dan polisi setempat untuk membantu pemerintah mempercepat program vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kawanan regional.
Prabowo menginformasikan, pemerintah akan menyiapkan tempat vaksinasi di sekolah untuk siswa dan orang tua serta di tempat ibadah untuk umum. Sementara itu, kata dia, vaksinasi door to door direncanakan untuk menjangkau masyarakat desa.
Upaya lain, lanjutnya, adalah mengedukasi masyarakat untuk mendatangi pusat-pusat isolasi COVID-19. Prabowo menjelaskan, sebaiknya pasien dengan gejala tertentu didukung fasilitas yang memadai dan diawasi penuh oleh tenaga kesehatan.
Lebih dari itu, ia menekankan bahwa event nasional tersebut dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat setempat. Ia menambahkan, sektor kesehatan masyarakat harus diperkuat di tengah merebaknya wabah tersebut.
Baca juga: Ketua KONI Konfirmasi Stadion Olahraga PON XX Papua Sudah Siap
Berita terkait: PON di Papua Akan Sukses Seperti Olimpiade Tokyo: KONI
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”