Indonesia akan menandatangani perjanjian perdagangan preferensial dengan Sri Lanka untuk meningkatkan perdagangan bilateral
*
Indonesia akan menandatangani perjanjian perdagangan preferensial dengan Sri Lanka untuk meningkatkan perdagangan bilateral
Rabu, 1 Maret 2023, 22:37 Waktu SL, Meja Berita ColomboPage, Sri Lanka.
01 Maret Kolombo: Duta Besar RI, Dewi Gustina Tobing, menyampaikan bahwa RI ingin menyelesaikan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Sri Lanka untuk memfasilitasi perdagangan bilateral antara kedua negara.
Duta Besar mengadakan kunjungan kehormatan dengan Perdana Menteri Dinesh Gunawardena pada Selasa (28) untuk membahas berbagai masalah termasuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara dalam perdagangan, investasi dan pariwisata.
Duta Besar mengatakan bahwa Bank EXIM Indonesia telah setuju untuk memberikan fasilitas kredit untuk perdagangan bilateral dan Bank Pembangunan Asia telah menjamin 85% dari pinjaman tersebut dan Sri Lanka harus menjamin sisanya. Dia mengatakan banyak perusahaan farmasi siap mengekspor obat-obatan esensial ke Sri Lanka di bawah jalur kredit.
Perdana Menteri meminta Duta Besar Devi Tobing untuk menjajaki kemungkinan investasi di zona industri ekspor di Sri Lanka dalam industri seperti farmasi, peralatan listrik, sel surya, dll., karena banyak insentif telah ditawarkan kepada investor asing.
Ia juga mengatakan, industri unggulan Indonesia seperti aluminium, furnitur rotan, dan batik dapat memberikan pengetahuan terbaru kepada industri Sri Lanka.
Selain perdagangan, dibahas pula kerja sama ke depan dalam bentuk kemitraan atau usaha patungan dengan berinvestasi di Sri Lanka. Dalam hal ini, ini akan melayani pasar domestik Sri Lanka dan meningkatkan posisi Sri Lanka sebagai pusat ekonomi di wilayah tersebut.
Utusan Indonesia mendesak Sri Lanka untuk mempertimbangkan kebijakan perkebunan minyak nabati karena minyak sawit merupakan penghasil devisa utama bagi Indonesia. Dalam kaitan ini, Dubes Dewi Tobing menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berbagi dan berdiskusi pengalaman dalam mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan Indonesia, khususnya perkebunan minyak nabati.
Diskusi juga dihadiri oleh Sekretaris Perdana Menteri Anura Dissanayake dan Sekretaris Utama KBRI Rashid Mahmuddin.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”