Konglomerat Indonesia PT Astra International Tbk mengatakan lengan digitalnya ingin berinvestasi di sektor baru seperti media dan hiburan, perusahaan mengumumkan Selasa.
Paul Suigianto, Head of Collective Digital Strategy Astra, mengatakan media dan hiburan sangat penting bagi generasi modern, dan teknologi dapat membantu mengembangkannya. “Banyak kasus penggunaan media dan hiburan yang kami lihat termasuk over-the-top (OTT), metaverse, NFT di media digital, dan kasus lain yang terkait dengan masa depan yang berkelanjutan,” katanya kepada wartawan di acara Kamis.
Untuk menemukan startup potensial, Astra mengadakan kompetisi bernama Astranauts yang akan mengumpulkan ide-ide baru dari mahasiswa dan startup. Media dan hiburan adalah area utama dalam persaingan bersama dengan edutech, teknologi baru, fintech, teknologi kesehatan, mobilitas, teknologi pertanian, dan logistik.
Soegianto menjelaskan startup yang terpilih dari kompetisi tersebut dapat bergabung dengan bisnis Astra atau bahkan menciptakan segmen baru di lini bisnisnya. Astra saat ini memiliki tujuh lini bisnis, yaitu otomotif; jasa keuangan; Alat berat; Pertambangan. konstruksi dan energi; agribisnis, infrastruktur dan logistik; teknologi Informasi; dan properti.
Astra Digital Ventures, cabang digital grup ini, didirikan pada tahun 2018 dan telah menginvestasikan lebih dari $300 juta di beberapa perusahaan rintisan, termasuk raksasa teknologi Indonesia GoTo, perusahaan agroteknologi Sayurbox, penyedia telemedicine Halodoc, perusahaan logistik Paxel, dan… Fintech Mapan.
Pada Juli 2022, Astra juga mengakuisisi 49,56% saham di Jasa Bank Indonesia senilai $259 juta. Astra akan mengendalikan Bank Jasa bersama dengan Unicorn WeLab yang berbasis di Hong Kong, yang juga memiliki 49,56% saham di pemberi pinjaman tersebut. Jasa Bank berencana bertransformasi menjadi bank digital tahun ini.
DealStreetAsia melaporkan awal pekan ini bahwa Astra dapat bergabung dengan putaran pendanaan baru perusahaan e-commerce pedesaan Indonesia Dagangan. Dagangan dikatakan sedang dalam pembicaraan dengan investor untuk menyelesaikan putaran $25-30 juta. Pembicaraan sedang berlangsung dan ukuran kesepakatan akhir dan investor dapat berubah, kata sumber tersebut, menambahkan bahwa Djangan juga sedang dalam pembicaraan dengan calon investor lainnya.
Astra Digital juga mencakup Gedung Astra Venture yang bertujuan untuk membangun usaha digital baru untuk grup – mulai dari mencari ide-ide baru hingga menggabungkan pengetahuan industri dan komersial yang mendalam dengan kecakapan teknologi dan digital mereka. Dalam upaya membangun perusahaan ini, Astra tidak hanya bekerja sama dengan unit bisnis internal, tetapi juga bekerja sama dengan banyak mitra eksternal.
Beberapa produk digital dari Gedung Astra Venture adalah platform pasar mobil baru SEVA, platform pasar mobil bekas Mobbi, platform teknologi finansial Moxa dan maucash, platform pembayaran digital Astrapay, platform sewa mobil Movic, dan platform parkir CariParkir.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”