KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

entertainment

Pesawat Sriwijaya Indonesia yang jatuh mengalami kerusakan mesin dorong, World News

Sebuah laporan awal oleh penyelidik mengatakan pada hari Rabu bahwa sebuah pesawat udara Sriwijaya yang jatuh bulan lalu menewaskan 62 orang menderita kerusakan mesin yang akhirnya menyebabkan pesawat itu terbalik tajam dan kemudian menyelam terakhirnya di laut.

Pesawat berusia 26 tahun itu, yang lepas landas oleh Continental Airlines dan United Airlines yang berbasis di AS, jatuh sekitar 10.000 kaki (3.000 meter) dan jatuh ke perairan Jakarta hanya beberapa menit setelah lepas landas.

Pada hari Rabu, para penyelidik mengatakan mereka sedang menyelidiki sistem Autotherotel saat mereka menerbitkan laporan sementara mereka.

“Itu (throttle kiri) bergerak mundur terlalu jauh sementara kanan tidak bergerak sama sekali – macet,” kata penyidik ​​Komisi Keselamatan Transportasi Nasional Norcayo Otomo.

“Tapi apa yang menyebabkan anomali ini? Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa.”

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan bahwa awak pesawat belum menyatakan keadaan darurat atau melaporkan masalah teknis dengan pesawat sebelum tenggelam, dan mungkin masih utuh saat bertabrakan dengan air.

Mereka menunjukkan area yang relatif kecil di mana puing-puing dan detail dari perekam data penerbangan yang ditemukan, salah satu yang disebut “kotak hitam,” berserakan, menunjukkan bahwa mesin masih berjalan sesaat sebelum kecelakaan.

Komunikasi dengan pengatur lalu lintas udara digambarkan seperti biasa sampai saat pesawat menyimpang parah dari jalur yang dimaksudkan dan jatuh.

Pada ketinggian sekitar 10.900 kaki, autopilot terlepas dan pesawat berguling ke kiri lebih dari 45 derajat dan mulai menukik, menurut laporan itu.

Kecelakaan Sriwijaya adalah kecelakaan penerbangan besar ketiga di Indonesia hanya dalam kurun waktu enam tahun dan telah menyoroti catatan keselamatan udara negara yang buruk.

Bermula hanya dengan satu pesawat pada tahun 2003, Sriwijaya menjadi grup maskapai penerbangan nomor tiga di Tanah Air, didukung oleh strateginya memperoleh pesawat tua dengan harga murah dan rute servis yang diabaikan oleh pesaing.

READ  Telkomsel dan ZTE berkolaborasi uji coba penggunaan jaringan 5G untuk memenuhi kebutuhan konektivitas digital Wilayah Maritim Indonesia

KNKT mengatakan dua masalah sebelumnya telah dilaporkan dengan sistem Autothrotel yang secara otomatis mengontrol tenaga mesin berdasarkan catatan perawatan, tetapi masalah tersebut diperbaiki pada 5 Januari, empat hari sebelum kecelakaan.

Perangkat propulsi otomatis yang valid tidak diperlukan untuk memberangkatkan pesawat karena pilot dapat mengontrol pengangkat propulsi secara manual dengan tangan mereka.

Penyelam masih mencari perekam suara kokpit yang bisa membantu penyidik ​​memahami tindakan yang dilakukan oleh pilot, yang keduanya memiliki pengalaman 17.900 jam untuk kapten dan 5.100 jam untuk perwira pertama.

Laporan tersebut menyoroti pentingnya pelatihan pemulihan yang bergejolak bagi pilot dan mengidentifikasi kesalahan pesawat yang berulang, lebih dari enam tahun setelah kecelakaan Air Asia Indonesia yang merupakan salah satu masalah yang diangkat.

Pasca kecelakaan itu, kata KNKT, Sriwijaya melakukan tindakan pengamanan termasuk menambahkan pelatihan pemulihan bermasalah pada uji bakat pilot berikutnya dan mengingatkan teknisi bahwa cacat berulang harus ditangani sesuai dengan manual keselamatan.

Maskapai tersebut mengirim catatan kepada pilot untuk mengingatkan mereka agar menulis laporan terperinci untuk membantu para insinyur memecahkan masalah.

KNKT mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga membahas penanganan masalah yang berulang dan pelatihan pencegahan dan pemulihan dengan operator Indonesia lainnya setelah kecelakaan itu.

Boeing mengatakan akan terus mendukung penyelidikan.

Laporan awal, seperti biasa, meletakkan informasi faktual yang diperoleh sejauh ini, tetapi tidak menyebutkan faktor-faktor penyebab keruntuhan tersebut. Ini akan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Pakar keselamatan mengatakan sebagian besar kecelakaan udara disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor yang perlu waktu berbulan-bulan untuk dibuktikan. Menurut standar internasional, laporan akhir dijadwalkan akan diserahkan dalam satu tahun setelah kecelakaan itu.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."