KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

PT Pupuk Indonesia melihat peningkatan permintaan gas yang signifikan pada tahun 2030 |  Orang dalam
Top News

PT Pupuk Indonesia melihat peningkatan permintaan gas yang signifikan pada tahun 2030 | Orang dalam

Produsen pupuk milik negara PT Pupuk Indonesia memperkirakan permintaan gas alam akan mencapai 1 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030, meningkat secara signifikan dari 820 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2024.

Rencana tersebut mencerminkan rencana perusahaan untuk memperluas produksi dan memperbarui pabrik-pabrik tua yang disampaikan oleh Jamsatan Nababan, direktur portofolio dan pengembangan bisnis Bubuk Indonesia.

“Kebutuhan gas kita akan meningkat karena perluasan produksi dan pembangunan pabrik baru. Pada tahun 2030, kita membutuhkan hampir 1 BSCFD, peningkatan yang signifikan,” kata Jamsatan pada Selasa, 16 Juli 2024 di Jakarta.

Perusahaan saat ini sedang mengembangkan sejumlah proyek besar termasuk pabrik Pusri yang memproduksi amoniak dan urea serta pabrik soda ash di Pontang dan Grasik. Proyek-proyek ini diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2027, tahun dimana kebutuhan gas akan meningkat menjadi 850 MMSCFD.

Perluasan lebih lanjut direncanakan, seperti penyelesaian pabrik baru di Fakfak di Papua pada tahun 2029, yang akan meningkatkan kebutuhan gas hingga 951 MMSCFD. Pada tahun 2030, Bubuk Indonesia berencana untuk membangun pabrik pupuk tambahan di Aceh dan Kujang, serta pabrik metanol di Aceh atau Pontang, sehingga kebutuhan gas akan mencapai 1 BSCFD.

Pupuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produktivitas pertanian, menyumbang 62 persen produksi pangan dan 23 persen biaya pertanian padi.

Jamsatan menegaskan, gas alam yang merupakan bahan baku utama produksi pupuk berpengaruh signifikan terhadap harga pupuk. Gas alam menyumbang 71 persen biaya produksi pupuk urea dan 5 persen pupuk NPK.

“Kami mengapresiasi keputusan pemerintah yang melanjutkan kebijakan harga gas bumi khusus untuk pupuk dan komitmen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menjamin stabilnya pasokan gas bagi industri pupuk,” kata Jamsaton.

READ  Bagaimana bank di Indonesia mendigitalkan konten keuangan

Mirza Mahendra, Direktur Pengembangan Proyek Migas Kementerian ESDM, berjanji kementerian akan menjamin ketersediaan gas dalam negeri untuk industri pupuk hingga tahun 2030.

Meskipun penetapan harga akan ditentukan kemudian, pemerintah telah memperluas kebijakan penetapan harga gas alam khusus untuk pupuk dan industri lainnya.

“Industri pupuk diprioritaskan untuk alokasi gas karena memiliki multiplier effect yang besar terhadap sektor pangan secara keseluruhan,” kata Mirza.

Namun pemerintah menghadapi tantangan dalam pasokan gas, apalagi struktur geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan sehingga menyulitkan pasokan gas dari sumbernya ke konsumen industri.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."