Razia Migran di perdagangan burung Kuching tangkap komplotan penyelundup manusia, tangkap 22 WNI | Malaysia
KUCHING, 19 Juni – Unit Operasi Khusus Departemen Imigrasi Sarawak menggerebek sebuah toko di Jalan Tabuan kemarin dan menemukan jaringan penyelundupan manusia di belakang perusahaan ekspres.
Wakil Presiden Tan Sri James Massing mengatakan para penegak hukum bertindak berdasarkan video yang diposting di media sosial yang menunjukkan sebuah truk yang membawa migran diparkir di belakang sebuah bangunan toko.
Dia mengatakan 22 imigran Indonesia yang tidak terdaftar ditemukan di gedung dan ditangkap karena pelanggaran di bawah Undang-Undang Imigrasi 1959/63 serta Peraturan Imigrasi dan Undang-Undang Paspor 1966.
“Dalam penggerebekan kemarin sore, semua orang asing bersembunyi di sebuah ruangan di lantai tiga gedung itu,” Massing, yang juga ketua Komisi Keamanan Perbatasan Negara, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan para migran, sisanya 14 perempuan dan delapan laki-laki, dibawa ke toko dengan truk setelah mereka masuk melalui jalur tikus di Biawak, Londo.
Dia menambahkan bahwa dia telah mulai mencari sopir truk untuk membantu penyelidikan.
Dia mengatakan tiga warga setempat, yang diyakini mempekerjakan imigran, juga ditangkap kemarin. Mereka diyakini sebagai bagian dari jaringan penyelundupan yang lebih besar di Sarawak.
Massing mengatakan orang asing itu kemudian diterbangkan untuk pengujian Covid-19 sesuai dengan prosedur operasi standar yang diumumkan dalam Lembaran Negara.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”