JAKARTA, 31 Juli (Reuters) – Maskapai penerbangan murah terbesar di Indonesia Lion Air Group pada Sabtu mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 8.000 karyawan karena bisnis perjalanan terpengaruh oleh pembatasan Pemerintah-19.
Lion Air Group mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memberhentikan 25% hingga 35% dari 23.000 karyawannya setelah mengurangi operasi penerbangannya karena pembatasan perjalanan terkait epidemi. Grup ini mengoperasikan Lion Air, Wings Air dan Body Air.
Diputuskan untuk “menjaga stabilitas usaha dan perusahaan, mengefektifkan operasional perusahaan, menekan biaya dan menata ulang sistem di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal akibat dampak wabah Pemerintah-19” .
Operasional Lion Air Group diturunkan menjadi 10%-15% dari kapasitas normal 1.400 pesawat per hari.
Indonesia mengalami wabah virus corona terparah di Asia, dengan lebih dari 3,4 juta infeksi dan lebih dari 94.000 kematian.
Pembatasan ketat diberlakukan pada awal Juli di Jawa, Bali, dan beberapa wilayah lainnya setelah terjadi peningkatan kasus baru akibat penyebaran varian delta.
Bernadette Christina sebelumnya melaporkan; Ditulis oleh Francesca Nangoi; Mengedit Mike Harrison
Standar kami: Kebijakan Yayasan Thomson Reuters.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”