KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Bulutangkis: Bisakah Indonesia memicu kebangkitan setelah pertunjukan bisu?
sport

Bulutangkis: Bisakah Indonesia memicu kebangkitan setelah pertunjukan bisu?

PETALING JAYA: Para pemain Indonesia berada di bawah tekanan untuk menyelenggarakan turnamen Masters di kandang sendiri, yang dimulai hari ini di Jakarta setelah awal tahun yang buruk.

Anehnya, tidak ada orang india yang mencapai semifinal di Malaysia dan India Open.

Di Kejuaraan India, pemain terbaik Indonesia adalah peringkat 7 dunia di ganda putra Fajar Alfian-Ryan Ardianto dan peringkat 4 dunia Anthony Ginting di tunggal putra.

Mereka berdua mencapai perempat final sebelum masing-masing kalah dari juara Korea Selatan Kang Min-hyuk Seo Sung-jae dan Lee Cheuk-yu dari Hong Kong.

Fajr Rayan juga mencapai perempat final di Malaysia bersama peringkat tujuh dunia Gregoria Maresca di tunggal putri sebelum keduanya kalah dari pemenang Tiongkok Liang Weiqing Wang Zhang dan juara Olimpiade Chen Yufei.

Penampilan mengecewakan lainnya, terutama di hadapan antusias penonton di Stadion Istora Senayan, dapat menimbulkan pertanyaan serius mengenai peluang medali Indonesia di Olimpiade Paris pada bulan Juli.

Indonesia tidak pernah gagal mendapatkan wakil di final Masters domestik sejak turnamen ini dimulai pada tahun 2010.

Faktanya, setidaknya ada satu pemenang kandang di semua edisi kecuali 2021 di mana Marcos Fernaldi/Kevin Sanjaya menjadi runner-up di bawah pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di ganda putra.

Pada edisi tahun lalu, Jonathan Christie (tunggal putra) dan Leo Rulli-Daniel Martin (ganda putra) tampil sebagai juara.

Mereka berdua sedang mengalami penurunan performa saat ini dan menghadapi tugas berat untuk mempertahankan gelar mereka.

Ada kabar baik bagi para penggemar lokal, karena pasangan ganda putri Apriani Rahayu/Siti Vadia Ramadanti akan kembali tepat waktu untuk Masters setelah mereka terpaksa melewatkan turnamen Malaysia dan India karena cedera yang dialami pasangannya.

READ  Perjalanan panjang membangun Persima Malang

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."