KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Top News

China, Indonesia mengevakuasi gelombang pertama warga dari Sudan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengumumkan kedatangan gelombang pertama pengungsi dari Sudan yang dilanda konflik, sementara Indonesia memulangkan lebih dari 500 warga negara pada hari Senin.

  • Asap terlihat di Khartoum, Sudan, Sabtu, 22 April 2023 (AP Photo/Marwan Ali)
    Asap terlihat di Khartoum, Sudan, Sabtu, 22 April 2023 (AP Photo/Marwan Ali)

China mengevakuasi gelombang pertama warga negara yang terperangkap di Sudan yang dilanda konflik pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri China mengumumkan.

Angka pemerintah menunjukkan lebih dari 1.500 warga negara China tinggal di Sudan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan gelombang pertama warga China telah “dievakuasi dengan aman,” kata pejabat itu, tanpa menyebutkan jumlah mereka yang dievakuasi.

“Republik Rakyat China akan mengambil setiap langkah untuk melindungi nyawa, harta benda, dan keselamatan lebih dari 1.500 rekan China di Sudan,” kata pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Wu Xi pada hari Minggu.

China adalah mitra dagang terbesar Sudan, dengan dokumen resmi yang menunjukkan lebih dari 130 perusahaan China memiliki investasi langsung di negara tersebut.

Indonesia mengikutinya

Juga, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mencatat pada hari Senin bahwa Jakarta dapat memindahkan 500 warga negara Indonesia dari Khartoum ke pelabuhan Sudan.

Ekspatriat diperkirakan akan menyeberangi Laut Merah menuju Jeddah, Arab Saudi.

“Sebagian besar WNI yang dievakuasi adalah pelajar Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya,” kata Marsudi dalam konferensi pers.

289 warga akan dievakuasi pada putaran kedua “pada kesempatan pertama”, kata pejabat itu.

Kementerian Luar Negeri mengatakan catatan konsuler menunjukkan saat ini ada 1.200 orang Indonesia di Sudan.

Eksodus massal dari Sudan

Lebanon, Turki, Mesir, Yordania, Arab Saudi, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat telah meluncurkan operasi serupa untuk mengevakuasi warganya dari Sudan, yang telah memasuki minggu kedua konflik.

READ  Arab Saudi menjadi tuan rumah pesta Iftar 'terlama' di Indonesia

Perang saudara telah terperosok dalam baku tembak antara angkatan bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat, dengan bandara negara itu tidak berfungsi.

Angkatan bersenjata Sudan mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah kehilangan kendali atas bandara Khartoum, mengklaim memiliki kendali atas yang lain. Karena situasi di Khartoum tetap tidak dapat diprediksi, negara-negara Barat telah mendaratkan pasukan dan peralatan untuk menyelesaikan upaya evakuasi para diplomat dan warganya.

Baca juga: 343 WNA dari Berbagai Negara Dideportasi dari Sudan ke Amman.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."