Delegasi Asosiasi Pengusaha Indonesia menegaskan bahwa undang-undang keamanan nasional dan kontroversi baru-baru ini yang melibatkan Emir Dubai tidak mempengaruhi antusiasme mereka untuk berinvestasi di Hong Kong, ketika kelompok tersebut mengunjungi Hong Kong dan bertemu dengan CEO John Lee Ka-chiu.

Delegasi beranggotakan 20 orang tersebut tiba pada hari Selasa dan bertemu Lee serta Menteri Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Algernon Yau Ying Wah hari ini (17 April).

Menurut Ketua Umum Shinta Kamdani, asosiasi tersebut sedang mencari peluang investasi di Hong Kong dan bermaksud mendirikan kantor keluarga.

Asosiasi menekankan bahwa insiden individual tidak akan mengurangi minat investasinya. “Mendirikan kantor di Hong Kong dapat memberikan nilai bagi perusahaan, dan itulah yang ingin kami eksplorasi,” kata Kamdani.

Delegasi tersebut mencatat bahwa perjalanan ke Hong Kong hanya untuk observasi, dan belum ditentukan jumlah investasi atau industri tertentu yang terlibat.

Mengenai kekhawatiran terhadap Undang-Undang Keamanan Nasional, asosiasi yakin bahwa undang-undang tersebut akan membawa stabilitas bagi masyarakat.

Kamdani mengatakan banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyadari bahwa undang-undang keamanan nasional telah disahkan dan diberlakukan di kota tersebut, itulah sebabnya kunjungan ke Hong Kong diatur untuk membantu perwakilan dunia usaha memahami sendiri situasinya.

Delegasi tersebut juga berencana mengunjungi Shenzhen sebelum mengakhiri perjalanannya pada akhir pekan.