Ekonomi digital India akan tumbuh delapan kali lipat pada 2030
Di tayangkan pada : Sabtu 12 Juni 2021
Oleh: Antara News
ukuran huruf:
Jakarta: Menteri Perdagangan Muhammed Lutfi memprediksi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp 632 triliun pada 2020 menjadi Rp 531 triliun pada 2030. ekonomi),” katanya usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sementara itu, ekonomi digital business-to-business diharapkan berkontribusi 13 persen atau Rp 763 triliun, dan layanan kesehatan berbasis teknologi (health tech) diharapkan berkontribusi 8 persen atau Rp 471 triliun terhadap ekonomi digital. dia menambahkan. .
Iklan
“Ini adalah bagian dari apa yang kami diskusikan bahwa e-commerce kami memiliki tingkat permainan yang sangat tinggi,” katanya. Dia memperkirakan di sektor lain, kegiatan ekonomi yang disesuaikan dengan teknologi digital akan mendukung pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional dalam 10 tahun, seperti perjalanan online, media online, dan layanan transportasi digital. “Kami menyadari ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang baik. Pada 2020, ekonomi digital akan berkontribusi 4% dari PDB. Dalam 10 tahun, atau 2030, PDB akan tumbuh dari 15.400 triliun rupiah menjadi 24.000 triliun rupiah.” Sebagai negara besar dan padat penduduk, kata Lutfi, akan memainkan peran penting dalam ekonomi digital Asia Tenggara.
Iklan
Ia memperkirakan kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap PDB akan lebih tinggi 55 persen dibandingkan negara-negara ASEAN, atau 323 triliun rupee India, dan akan tumbuh menjadi 417 triliun rupiah pada 2030. Ia mengatakan, “PDB Indonesia dari ekonomi digital akan menjadi lebih besar. lebih tinggi 55 persen dari negara-negara ASEAN pada tahun 2030, ketika itu akan tumbuh menjadi 417 triliun rupee dari 233 triliun rupee.” Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masdoki menekankan perlunya UKM untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi digital, seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan presiden menyerukan percepatan digitalisasi untuk usaha kecil, menengah dan mikro. Menurut data Asosiasi E-Commerce Indonesia, 13,7 juta atau 21 persen usaha kecil, menengah, dan mikro telah menjadi bagian dari ekosistem digital hingga Mei tahun ini.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”