Jakarta (VNA) – IndonesiaSektor tekstil dan sandang akan memperluas pasarnya Tujuan ekspor 13-14 miliar dolar AS tahun ini, menurut Menteri Perindustrian Agus Kumiwang Karthasasmitha.
Industri tekstil terus menunjukkan kinerja yang baik, sebagian besar didorong oleh pertumbuhan penjualan yang cepat melalui platform e-commerce dan kesadaran konsumen akan prinsip-prinsip keberlanjutan sejalan dengan komitmen untuk mengurangi konsumsi karbon dan air dalam proses produksi. kata Karthasasmita dalam sebuah pernyataan.
Di sisi material, prinsip keberlanjutan dipromosikan melalui penggunaan bahan baku ramah lingkungan dan prinsip ekonomi sirkular, tambah pejabat tersebut.
“Membangun Indonesia 4.0 akan menginspirasi transformasinya Industri tekstil Agar lebih kompetitif dan inovatif dalam upaya bersaing dan menjawab tuntutan pasar global,” kata Menkeu seperti dikutip kantor berita Antara.
Untuk mempercepat revolusi industri keempat, industri tekstil diharapkan menggunakan beberapa teknologi utama untuk memenangkan persaingan global, termasuk kecerdasan buatan, kain baru, Internet of Things (IoT), analisis data cepat untuk adaptasi cepat, perdagangan seluler, dll. Virtual dan Augmented Reality (VR), editor vektor online, pencetakan 3D, teknologi blockchain, dan praktik berkelanjutan.
Kementerian Perindustrian telah mencanangkan inisiatif strategis berupa skema substitusi impor 35% pada tahun 2022 untuk mendorong peningkatan pemanfaatan industri yang ada dan lebih mendorong Investasi Di Indonesia. Perusahaan juga melakukan proyek perbaikan mesin dan peralatan di industri penyulingan tekstil dan percetakan tekstil.
Menurut Karthasasmita, inisiatif ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas, produktivitas dan efisiensi energi masing-masing sebesar 21,75%, 21,22% dan 11,86%, serta meningkatkan volume penjualan sebesar 6,65% baik di dalam negeri maupun melalui ekspor.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”