KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Film Indonesia masih kurang dalam aspek komersial: produk – bisnisnya
entertainment

Film Indonesia masih kurang dalam aspek komersial: produk – bisnisnya

Anton Hermancia (The Jakarta Post)

Jakarta ●
Senin, 21 November 2016

Meskipun produksi film lokal intens selama beberapa tahun terakhir, kebanyakan dari mereka gagal menarik banyak penonton, karena pembuat film lokal masih kurang pengetahuan tentang cara membuat film komersial, kata salah satu produser film.

CEO MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan ada 122 film Indonesia yang dibuat pada tahun 2016 – termasuk yang belum dirilis – tetapi hanya kurang dari 20 persen yang berhasil menarik lebih dari 100.000 penonton.

“Beberapa film tidak memiliki cerita yang kuat. Kalaupun ada, mungkin terlalu sempurna. Kami masih harus belajar,” kata Manoj yang juga menjabat sebagai CEO Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI). Jakarta Post Pada Senin, di sela-sela rapat Kamar Dagang dan Industri (Kaden) Indonesia di Jakarta.

Manoj juga berbicara tentang pentingnya pengeluaran besar untuk pemasaran. Perusahaannya, misalnya, telah menyisihkan sekitar 15 miliar rupee (US$1,12 juta) untuk mempromosikan filmnya yang akan datang. Surja Yang Tak Dirindokan 2 (Paradise That Didn’t Long for 2), atau sekitar setengah dari total anggaran film, dan merupakan sekuel dari film 2015 dengan judul yang sama.

Tahun ini, industri melihat puncak baru setelah Falcon Pictures Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1Sebuah remake dari komedi klasik populer Warkop, telah muncul sebagai film Indonesia paling sukses dengan lebih dari 6,5 juta penonton.

Pada tahun 2013, MD Pictures Cintaku dimana kamu? Itu menduduki puncak box office dengan lebih dari 4,6 juta pemirsa. (udara)

READ  Korea Selatan memimpin konten usia Asia
-->


Berita Terkait

Anda mungkin juga menyukai:

Krisis chip global menghambat pemulihan penjualan mobil di Indonesia

Laba XL turun di Q3 karena pendapatan penjualan menara mengering

Bank KB Bukopin berupaya galang dana Rp 7,04 triliun melalui rights issue

Jakarta mengandalkan investor swasta untuk memperluas MRT dan LRT

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."