Tempo.co, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Vargeo pada hari Rabu mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada tahun 2024, didukung oleh permintaan domestik.
Pernyataan itu disampaikannya saat mengumumkan hasil Rapat Gubernur BI Januari 2024 di Jakarta.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 4,5 hingga 5,3 persen pada tahun 2023, didorong oleh konsumsi dan investasi, percepatan belanja pemerintah pada akhir tahun, dan selesainya beberapa rencana strategis nasional.
Sementara pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 4,7 hingga 5,5 persen, terutama didorong oleh permintaan domestik, ujarnya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan ditopang oleh pertumbuhan konsumsi, dampak positif pemilu, dan peningkatan investasi khususnya bangunan.
“(Hal ini) sejalan dengan kelanjutan pembangunan proyek strategis nasional termasuk Ibu Kota Negara (Nusantara),” imbuhnya.
Gubernur BI menambahkan, kinerja ekspor masih belum kuat akibat dampak resesi ekonomi global dan penurunan harga komoditas.
Menurut dia, dari sisi sektor usaha, prospek industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, informasi dan komunikasi, konstruksi dan pengangkutan serta pergudangan diprediksi akan terus tumbuh baik.
Ia mengatakan Pulau Jawa masih kuat didukung oleh permintaan dalam negeri, dan secara geografis diperkirakan akan tumbuh baik, sejalan dengan dampak positif penurunan mineral di seluruh wilayah, khususnya Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Ke depan, Warjiyo menegaskan BI akan terus meningkatkan sinergi antara stimulus fiskal pemerintah dan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi permintaan domestik.
Antara
Seleksi Guru: 10 negara dengan skor IQ tertinggi di dunia
klik disini mendapatkan Update berita terkini Tempo di Google News
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”