Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud mengadakan pertemuan di Istana Al-Yamamah di Riyadh, Arab Saudi pada Jumat (20 Oktober 2023). (ANTARA/HO-Press, Biro Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
JAKARTA (Andara) – Indonesia mendapat tambahan 20 ribu kuota haji 2024 menyusul pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al-Saud.
Presiden Widodo berbicara kepada Perdana Menteri tentang antrian panjang haji di Indonesia pada pertemuan di Riyadh pada hari Jumat di sela-sela KTT ke-1 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Dewan Kerjasama Teluk (ASEAN-GCC).
Antrean panjang membuat sebagian calon jemaah harus menunggu hingga 47 tahun.
Oleh karena itu, Indonesia memerlukan tambahan alokasi haji. Alhamdulillah responnya sangat positif, ujarnya dalam siaran pers kunjungannya ke Riyadh yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Presiden, Indonesia mendapat tambahan alokasi minimal 20 ribu untuk ibadah haji tahun depan, dalam waktu 12 jam setelah pertemuan.
Sebelumnya, kuota jemaah haji Indonesia pada tahun 2024 ditetapkan sebanyak 221.000 orang dan kuota petugas haji sebanyak 2.200 orang.
Pemerintah Indonesia sudah mulai mempersiapkan pelayanan haji 2024, termasuk menyiapkan petugas haji yang mumpuni sesuai kebutuhan.
Hilman Latif, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, sebelumnya menyoroti pentingnya perencanaan yang matang dalam penyiapan petugas haji, termasuk menentukan kualifikasi dan skema penempatan untuk meningkatkan pelayanan haji.
Berita terkait: Menteri usulkan pemeriksaan kesehatan menjelang haji
Berita terkait: Kementerian mencari sistem haji baru yang memprioritaskan kesehatan daripada pembayaran
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”