Tema ketiga adalah ‘Berkembang dalam Harmoni.’ Ditegaskan bahwa perjalanan Indonesia ke depan bukan hanya untuk kemajuan negara tetapi juga untuk rekonsiliasi (bangsa).
JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang membahas kerja sama bilateral untuk pelaksanaan Expo 2025 di Osaka, Jepang.
Sebagai peserta pameran, Indonesia diberikan tiga alternatif tema, kata Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dalam postingan di feed Instagram resminya @suharsomonoarfa, Selasa.
Ia mengunggah postingan tersebut setelah menerima kunjungan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hirohide Hirohide, Wakil Menteri Urusan Internasional.
Monoarfa mengatakan tema pertama adalah “Welcoming the Future” yang menyoroti komitmen tinggi pemerintah Indonesia dalam mengelola dan menjaga alam untuk kemajuan negara dan peradabannya.
Tema kedua adalah “Alam Kita, Masa Depan Kita,” tambahnya seraya menambahkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan hijau sebagai penggerak ekonomi di masa depan.
“Tema ketiga adalah ‘berkembang dalam harmoni.’ Ini menegaskan bahwa perjalanan Indonesia ke masa depan bukan hanya untuk kemajuan (negara) tetapi juga untuk rekonsiliasi (bangsa),” ujarnya.
“Pameran ini akan memberikan gambaran sekilas kepada pengunjung ke masa depan dengan menghadirkan gambaran realistis masyarakat masa depan, yang telah dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pelaku bisnis dan pihak lain,” katanya.
Sementara itu, Menkeu mengatakan ada tiga isu yang akan diangkat selama World Expo.
Netralitas karbon akan menjadi isu pertama yang memamerkan berbagai teknologi yang dapat digunakan untuk mewujudkan emisi net-zero, mencapai optimalisasi energi, dan memanfaatkan energi hidrogen, katanya.
Masalah kedua adalah digitalisasi, karena pameran ini akan menawarkan hiburan masa depan, yang menggabungkan hiburan fisik dan digital, tambah Monoarfa.
“Ini (expo) akan menggunakan teknologi digital untuk menciptakan sistem penerimaan (pengunjung) yang canggih untuk mendistribusikan arus pengunjung secara merata, sekaligus memberikan layanan yang lebih baik kepada mereka,” ungkapnya.
Masalah terakhir adalah mobilitas, karena pengunjung Expo akan merasakan pengalaman menggunakan mobil terbang.
Sebelumnya, Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan Expo 2025 akan menjadi kesempatan untuk mempromosikan produk halal Indonesia.
Karena itu, dia mendorong diaspora di Jepang untuk memproduksi dan mengimpor minuman halal Indonesia, khususnya saat World Fair.
Berita terkait: Indonesia menandatangani kesepakatan senilai US$150 juta dengan industrialis Jepang
Berita terkait: KBRI bantu percepatan kerja sama bisnis Indonesia-Jepang
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”