KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Top News

Indonesia menghadapi kebakaran hutan akibat El Nino

CNA – Indonesia menghadapi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan yang meluas tahun ini karena para ilmuwan memprediksi kembali fenomena cuaca El Niño pada paruh kedua tahun 2023.

“Meskipun kita masih dalam peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, kita sudah melihat tren peningkatan kebakaran hutan dan lahan,” kata Abdul Muhari, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam sebuah pernyataan. diskusi pada hari Selasa.

Muhari mengatakan ada empat kasus di pulau hutan dan darat pada awal Mei. Pada awal Juni, jumlahnya telah meningkat menjadi 16. Ia menambahkan, kebakaran terjadi di sebagian Sumatera dan Kalimantan di Indonesia.

“Kalau sudah seperti ini di masa transisi, kita bisa bayangkan seperti apa di puncak kemarau nanti,” kata Abdul Muhari.

Selama beberapa dekade, kebakaran hutan dan lahan yang meluas di Indonesia telah menempuh jarak ratusan kilometer ke negara tetangga, menyebabkan kabut asap tebal dan berbahaya yang mempengaruhi kesehatan jutaan orang.

Seorang petugas pemadam kebakaran merawat hutan yang terbakar di Riya, Indonesia. Foto: CNA

Indonesia terakhir mengalami kebakaran hutan dan lahan besar pada tahun 2019. Tahun itu, lebih dari 162.000 hektar lahan gambut dan hutan terbakar, melepaskan 624 juta ton karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, menurut data BNPB.

Kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 bertepatan dengan dua peristiwa cuaca yang mengakibatkan kekeringan berkepanjangan di negara kepulauan itu: El Niño di Pasifik dan apa yang disebut peristiwa positif Indian Ocean Dipole (IOD).

Kebakaran hutan dan lahan telah menurun secara signifikan dalam tiga tahun terakhir karena peristiwa cuaca La Niña yang membawa hujan lebat. Tahun lalu, sekitar 20.000 hektar lahan terkena dampak hutan dan kebakaran hutan, seperdelapan lebih banyak dari tahun 2019, menurut data dari BNPB.

READ  Laporan: Kazikesha dari Indonesia menambah investor baru

Namun, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan ada tanda-tanda bahwa fenomena cuaca hangat El Niño dapat kembali terjadi tahun ini. Model yang dikembangkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa pengembalian IOD yang positif juga dapat meningkatkan efek pengeringan El Niño.

Klimatologis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Urip Harioko mengatakan, Indonesia berpotensi mengalami cuaca kering hingga Maret atau April tahun depan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."