KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Indonesia menghentikan kenaikan besar-besaran pajak hiburan setelah adanya reaksi negatif terhadap sektor pariwisata
entertainment

Indonesia menghentikan kenaikan besar-besaran pajak hiburan setelah adanya reaksi negatif terhadap sektor pariwisata

Pemerintah Indonesia sudah Saya memutuskan untuk menunda Penerapan pajak hiburan menyeluruh meningkat setelah adanya protes dari para pemimpin industri pariwisata.

Industri perhotelan di Bali telah memperingatkan bahwa perekonomian pulau tersebut dapat runtuh jika usulan peningkatan tersebut tetap dilaksanakan.

Ada usulan untuk meningkatkannya dari setidaknya 15 menjadi 40%.

Hal ini dapat berdampak pada tempat-tempat seperti tempat karaoke, klub malam, bar, dan spa.

Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, presiden Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, baru-baru ini mengatakan hal ini dapat menimbulkan bencana bagi perekonomian pariwisata Bali.

β€œHal ini tentunya akan membuat perekonomian Bali kembali terpuruk karena 60% masyarakatnya sangat bergantung pada sektor pariwisata.”

Jujur saja, dari 4,3 juta penduduk Bali, kurang lebih 1,2 juta jiwa bekerja di sektor dan subsektor pariwisata, sehingga perlu ditentukan secara matang, imbuh Suryawijaya.

Beberapa tempat kemungkinan akan mengalami kenaikan pajak hingga 75%.

Suryawijaya mengatakan akan menetapkan harga tempat di luar pasar, yang kemungkinan akan menyebabkan penurunan jumlah wisatawan.

Bali menerima sekitar 5,28 juta wisatawan pada tahun 2023.

Kini, Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menunda pengenaan kenaikan pajak.

Sekarang akan dievaluasi kembali Katanya, lalu dilanjutkan ke uji materi.

Berita terkait:

READ  Film karya Deepa Mehta dan Tarsem Singh bersaing di Festival Film London ke-67

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."