JAKARTA (Antara) – Indonesia siap menyambut wisatawan, termasuk nomaden digital yang bisa bekerja di mana saja asalkan ada fasilitas pendukung untuk bekerja dari jarak jauh, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Digital nomaden ini memiliki banyak sarana dan prasarana pendukung dan negara ini menawarkan gaya hidup yang terhubung dengan alam dan komunitas lokal, katanya dalam keterangan resmi, Kamis.
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School menunjukkan bahwa perantau digital dan pekerja jarak jauh secara umum dapat menjadi angin segar untuk mendukung perekonomian.
Berita Terkait: Neraca perdagangan produk kreatif mencatat surplus 60 persen di Q1 2022
Mereka dapat berperan dalam mempromosikan kewirausahaan di komunitas tempat mereka tinggal, sehingga menciptakan klaster teknologi di seluruh dunia.
UNO percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta akan membantu merevitalisasi industri pariwisata Indonesia, dan membawa fokus baru pada pengunjung berkualitas yang ingin tinggal lebih lama.
Di tengah era new normal di bidang pariwisata, Menkeu berharap kerjasama antara pemerintah dan swasta akan menciptakan sektor pariwisata yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
Berita terkait: Mahasiswa harus ikut bangkitkan ekonomi: Menteri Uno
Dia mengatakan hal ini dapat menciptakan dampak ekonomi jangka panjang dan kesempatan kerja yang beragam di tingkat lokal.
Kementerian UNO akan menjalin kerjasama dengan sektor swasta dalam berbagai inisiatif.
Ini termasuk pembangunan hub (situs web) khusus untuk Bali, yang menampilkan berbagai tujuan lokal jangka panjang yang sangat baik untuk akomodasi dan informasi penting tentang persyaratan masuk dan kebijakan visa untuk menarik pekerja jarak jauh.
Pusat untuk Bali diharapkan untuk membuka tahun ini.
Kemitraan ini juga meluas ke beberapa kampanye pendidikan untuk mempromosikan praktik hosting yang lebih bertanggung jawab dan bepergian sebagai pekerja jarak jauh.
BERITA TERKAIT: Berjuang untuk menghidupkan kembali industri pariwisata Indonesia
Berita Terkait: Menteri Uno Nagari Kunjungi Tuo Pariangan
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”