KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Jokowi meminta penggantinya untuk terus mengolah bahan pokok
entertainment

Jokowi meminta penggantinya untuk terus mengolah bahan pokok

JAKARTA (Reuters) – Presiden Joko Widodo pada Rabu meminta pemimpin Indonesia berikutnya untuk melanjutkan kebijakannya memprioritaskan pengolahan komoditas alam di darat dengan tujuan mengubah ekonomi terbesar di Asia Tenggara menjadi kekuatan global pada tahun 2045.

Jokowi, yang lebih dikenal sebagai Presiden, menyampaikan hal itu dalam pidato tahunannya di depan parlemen menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.

Pemilihan presiden dijadwalkan pada 14 Februari, dan calon terpilih akan dilantik pada Oktober tahun depan. Jokowi tidak layak bersaing.

“Saya tegaskan kembali bahwa kepemimpinan yang akan datang akan memetakan jalan ke depan untuk masa depan Indonesia,” katanya.

“Ini bukan tentang siapa presiden (berikutnya)… Pertanyaannya adalah apakah pemimpin masa depan siap atau tidak untuk bekerja sejalan dengan apa yang telah kita mulai hari ini, atau apakah mereka cukup berani atau cukup konsisten.” Dia berkata.

Jokowi mengatakan apa yang disebut kebijakan “pengalihan komoditas” adalah dasar ambisi Indonesia untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045, di mana pendapatan per kapita negara harus mencapai $25.000.

Pendapatan nasional bruto per kapita Indonesia mencapai $4.580 pada tahun 2022, menurut data Bank Dunia.

Presiden berhasil mendorong pelarangan ekspor bijih nikel, yang menurutnya sangat menumbuhkan industri peleburan nikel dan diterjemahkan menjadi kesejahteraan yang lebih baik bagi rakyat.

Kebijakan tersebut telah direplikasi pada bijih mineral lainnya. Jakarta melarang ekspor bauksit pada Juni dan akan melarang pengiriman bijih tembaga pada Mei 2024.

Jokowi menekankan perlunya memperluas kebijakan dengan memasukkan komoditas nonlogam seperti kelapa sawit dan rumput laut.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat ini memimpin jajak pendapat untuk pemilihan presiden berikutnya, mengungguli Gubernur Jawa Tengah Jangar Pranovo dan mantan Gubernur Jakarta Anees Baswedan.

READ  AS bergantung pada risiko gagal bayar dari keputusan suku bunga di Korea dan Indonesia

(Laporan Stefano Suleiman, Gayatri Suroyo, Francisca Nangwi; Editing oleh Raju Gopalakrishnan)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."