Puluhan ribu pendukung calon presiden Indonesia memadati demonstrasi terakhir di ibu kota Jakarta dan kota Solo di Jawa tengah kemarin ketika kampanye hampir berakhir menjelang pemilu satu hari terbesar di dunia.
Para kandidat akan memasuki masa tenang mulai hari ini hingga Hari Pemilihan pada hari Rabu, dengan tiga kandidat bersaing untuk menggantikan Presiden Joko Widodo, yang telah memimpin Indonesia selama satu dekade dan kemungkinan besar tidak akan mencalonkan diri kembali.
Para pesaing untuk memimpin negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, mantan gubernur populer Kanjar Pranovo dan Anis Basvedan, serta mantan komandan pasukan khusus Prabowo Subianto, melonjak dalam jajak pendapat dengan dukungan diam-diam dari presiden, yang menempatkannya melawan putra petahana. Wakil.
Foto: A.P
Yang dipertaruhkan dalam lima tahun ke depan adalah kepemimpinan negara G20 yang kaya mineral dan berpenduduk 270 juta orang, yang memposisikan diri sebagai target masa depan bagi perusahaan multinasional dalam rantai pasokan kendaraan listrik.
Lebih dari 259.000 kandidat bersaing untuk lebih dari 20.000 jabatan legislatif dan eksekutif.
Aksi terakhir Anis di ibu kota ditandai dengan para pendukung memenuhi stadion berkapasitas 82.000 kursi dan melantunkan doa-doa Islam. Ada pula yang menginap semalam agar mendapat tempat bertemu mantan Gubernur Jakarta itu.
“Saya sengaja datang ke sini kemarin karena kalau saya datang hari ini, saya khawatir saya tidak bisa masuk,” kata Aida Subbeda, 50 tahun. “Aku harus masuk karena aku harus menemui Anise.”
Di Solo, pendukung partai terbesar ini menaiki gerobak penuh barang yang ditarik dengan lembu jantan dan menonjolkan gaya kepahlawanan rakyatnya, menantang hujan untuk menyambut ribuan pendukungnya.
Kanchar, mantan gubernur Jawa Tengah, meminta masyarakat untuk memilihnya agar menunjukkan “perlawanan sejati” terhadap penggunaan sumber daya negara selama kampanye, tanpa menyebutkan nama pesaingnya.
Petahana Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, telah menghadapi banyak tuduhan bahwa ia ikut campur dalam mempengaruhi hasil pemilu melalui penampilannya yang dipublikasikan bersama calon terdepan, Prabowo.
Jokowi yang mengaku tidak berencana berkampanye untuk siapa pun menjawab bahwa presiden berhak berkampanye.
Ribuan pendukung Prabowo, yang mengenakan pakaian khasnya berwarna biru muda, berkumpul di stadion lain di Jakarta, tempat menteri pertahanan, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut, akan mengadakan unjuk rasa kemarin.
Prabowo mendapat dorongan pada hari Jumat ketika jajak pendapat Indikator Politik Indonesia menunjukkan dia mendapat dukungan 51,8 persen, mengungguli Anees dengan 24,1 persen, Kanjar dengan 19,6 persen, dan 4,5 persen ragu-ragu.
Jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas, pemilihan antara dua kandidat teratas akan diadakan pada bulan Juni.
Para pemilih yang belum menentukan pilihannya bisa memaksakan pemilihan putaran kedua antara Anis, mantan akademisi, dan Kanjar, seorang populis, dalam skenario yang bisa mengubah dinamika pemilu.
Prabowo berusaha mengubah reputasinya sebagai seorang nasionalis yang gigih dan menjadi panutan mendiang orang kuat Suharto. Dia sekarang memupuk citra lembut sebagai kakek penyayang kucing dengan rutinitas menari yang canggung.
Arya Fernandez dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Indonesia mengatakan jumlah pemilih yang banyak sangat penting jika ingin meraih kemenangan langsung pada pemilu minggu depan.
“Itu tergantung pada apakah Prabowo dapat memastikan bahwa loyalisnya datang ke tempat pemungutan suara,” kata Fernandez.
Komentar akan ditinjau. Jaga agar komentar tetap relevan dengan artikel. Komentar yang mengandung pelecehan dan kecabulan, serangan pribadi atau promosi akan dihapus dan pengguna diblokir. Keputusan akhir akan berada pada kebijaksanaan The Taipei Times.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”