Kantor Berita China (Xinhua) yang baru, mengutip media lokal, melaporkan bahwa tim peneliti berhasil menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Boeing 737 Indonesia yang jatuh di Laut Jawa akhir pekan lalu.
Pesawat yang menuju Kalimantan itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Indonesia, Jakarta, dengan 62 penumpang di dalamnya.
Perangkat tersebut diharapkan dapat membantu penyelidik menentukan mengapa pesawat Boeing 737-500 mendarat di lautan di bawah hujan lebat tak lama setelah lepas landas dari Jakarta pada Sabtu.
Stasiun televisi menayangkan penyelam menaiki perahu karet dengan wadah putih besar berisi alat itu, menuju pelabuhan Jakarta.
Kepala Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjiganto mengatakan kotak hitam pesawat yang lain, perekam suara kokpit, kemungkinan akan segera ditemukan karena suarnya memancar di area yang sama.
Panglima Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan alat peledak itu terkubur di lumpur dasar laut di bawah berton-ton benda tajam di reruntuhan. Pada Selasa, katanya, sedikitnya 160 penyelam dikerahkan dalam operasi pencarian tersebut.
Beginilah cara kerja proses membaca dengan kotak hitam:
Apa itu kotak hitam?
Ini sebenarnya bukan hitam melainkan oranye definisi tinggi. Para ahli tidak setuju tentang asal mula moniker, tetapi itu menjadi identik dengan mencari jawaban ketika pesawat jatuh.
Banyak sejarawan menghubungkan penemuan mereka dengan ilmuwan Australia David Warren pada 1950-an. Mereka wajib.
Tujuannya bukan untuk menentukan tanggung jawab yudisial, tetapi untuk menentukan penyebab dan membantu mencegah kecelakaan di masa depan.
Bagaimana itu berkembang?
Perangkat yang lebih tua mencatat data terbatas pada kabel atau chip. Model seperti yang biasanya ditemukan pada Boeing 737-50 yang dirancang pada 1980-an menggunakan garis magnet. Modern menggunakan chip komputer.
Rekaman disimpan di dalam wadah yang dapat bertahan yang mampu menahan gaya gravitasi 3.400 kali gaya gravitasi.
Hilangnya Malaysia Airlines MH370 pada tahun 2014 memicu perdebatan apakah data harus dialirkan.
Airbus dan French BEA sedang menguji desain alternatif pada panel apung yang terintegrasi ke badan pesawat. Baut akan menarik kembali dan perangkat akan jatuh saat pesawat akan bertabrakan dengan air, untuk menghindari pencarian di kedalaman laut.
Seberapa besar?
Beratnya sekitar 10 pon (4,5 kg) dan memiliki empat bagian utama:
* Sebuah struktur atau antarmuka yang dirancang untuk memperbaiki perangkat dan memfasilitasi pendaftaran dan pengoperasian
* Suar pemosisian bawah air
* Casing dasar atau “Survivable Memory Module” terbuat dari baja tahan karat atau titanium
* Di dalam, rekaman menggunakan chip atau format yang lebih lama.
Ada dua perekam: perekam suara kokpit (CVR) untuk suara pilot atau kokpit, dan perekam data penerbangan (FDR).
Bagaimana perekam akan ditangani?
Setelah kecelakaan di laut, alat perekam dikembalikan ke air untuk mencegah kerusakan akibat kontak udara selama pengangkutan.
Setelah kering, teknisi mengeluarkan bahan pelindung, dengan hati-hati membersihkan dan mengambil kembali rekaman yang sedang disalin.
Pakar laboratorium terkadang menggunakan “spektroskopi”, metode pemeriksaan suara yang dapat menangkap alarm yang hampir tidak terdengar atau retakan transien pertama dari sebuah ledakan. Penyelidik Indonesia mengatakan pesawat Sriwijaya tampak utuh saat bertabrakan dengan air.
Berapa banyak informasi yang tersedia?
FDR memiliki sekitar 25 jam data di delapan jalur, dan CVR memiliki 30 menit percakapan, menurut laporan akhir dari model Boeing 737 serupa yang jatuh pada 2008.
Model selanjutnya memiliki dua jam rekaman di kokpit.
Di banyak negara, hanya penyidik utama dan beberapa orang yang diizinkan untuk mendengarkan rekaman kokpit mentah.
Berapa lama hasilnya?
Indonesia mengatakan akan membutuhkan 2-5 hari untuk memeriksa dan mengunduh rekaman tersebut. Analisis mereka bisa memakan waktu lebih lama.
Laporan sementara diterbitkan sebulan kemudian tetapi seringkali sporadis. Penyelidikan yang lebih dalam membutuhkan waktu satu tahun atau lebih untuk diselesaikan.
(Dengan masukan dari agensi)
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”