KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Menteri Pertanian Indonesia mengundurkan diri di tengah penyelidikan korupsi
sport

Menteri Pertanian Indonesia mengundurkan diri di tengah penyelidikan korupsi

Jakarta, Indonesia (AFP) –

Menteri Pertanian Indonesia mengundurkan diri pada hari Kamis ketika komisi antikorupsi meningkatkan penyelidikan terhadap tuduhan korupsi di kementeriannya.

Komite Pemberantasan Korupsi, yang dikenal sebagai KPK, menuduh suap terkait dengan promosi jabatan di Kementerian Pertanian serta proyek-proyek penipuan yang melibatkan vendor sektor swasta, namun tidak mengungkapkan rinciannya.

Menteri Pertanian Shahrul Yassin Limbo, meskipun belum secara resmi ditetapkan sebagai tersangka, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia akan mengundurkan diri untuk fokus pada kasus yang menjeratnya, dan dia berharap masyarakat akan menganggap dia tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan.

“Jangan menilai saya dulu. Biarkan proses hukum berjalan, dan saya siap menghadapinya,” kata Limbo dalam jumpa pers di Jakarta.

Limbo sedang melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol ketika polisi Kosovo menggeledah kediaman dinasnya di Jakarta pekan lalu. Dia kembali ke Jakarta pada Rabu malam.

Juru bicara KPK Ali Fikri dalam konferensi pers tak lama setelah penggeledahan mengatakan, penyidik ​​menemukan sekitar selusin senjata api dan uang kertas senilai sekitar Rp 30 miliar dalam berbagai mata uang ($1,9 juta) di kediaman Limbo. Mereka juga menyita sejumlah dokumen.

Fikri mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap nama-nama tersangka karena kasusnya masih berjalan. Namun, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mohamed Mahfouz, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa dia memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Limbaugh akan secara resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Limbo, mantan Gubernur Sulawesi Selatan, menjadi politikus Nasdim kedua yang menghadapi sidang terbaru. Sidang Johnny G berlanjut. Plate, mantan menteri komunikasi, atas tuduhan suap sebesar $533 juta dalam pembelian peralatan untuk proyek telekomunikasi 4G.

READ  Indonesia menjadi episentrum virus saat rumah sakit berjuang

Nasdim adalah bagian dari koalisi pemerintah yang berkuasa dengan tujuh partai lain, tetapi pada November lalu mereka mendukung politisi oposisi populer Anies Baswedan sebagai calon presiden pada tahun 2024. Hal ini mendorong Presiden Joko Widodo menyebut partai tersebut sebagai “pengacau” pada pemilu 2020. 2024. Koalisinya.

Kasus terhadap Billit dan Limbo kemungkinan besar akan merugikan peluang Nasdim dalam pemilu yang dijadwalkan pada Februari 2024, termasuk pencalonan Baswedan, mantan gubernur Jakarta, sebagai presiden.

Juru Bicara KPK Fikri membantah kasus Limbo bermotif politik.

Limbo muncul sebentar di kementeriannya pada hari Kamis sebelum dibawa untuk diinterogasi di Mabes Polri. Tidak ada penangkapan yang dilakukan, dan polisi menolak berkomentar kepada media setelah diinterogasi.

Limbo kemudian mengatakan dalam jumpa pers di markas Partai Nasdim bahwa dirinya telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Widodo karena ingin fokus menangani kasus yang menjeratnya. “Saya harap tidak ada stigma,” kata Limbaugh.

Limbaugh sering bepergian ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir. Ia melewatkan panggilan pemeriksaan KPK pada pertengahan Juni karena ia berkunjung ke India, meskipun ia memenuhi panggilan tersebut pada akhir bulan itu.

Ia mengatakan kunjungannya ke luar negeri bertujuan untuk “meningkatkan kerja sama modernisasi pertanian dan memfasilitasi pasar ekspor produk pertanian Indonesia.”

“Perjalanan saya adalah untuk kepentingan masyarakat. Saya harus memberi makan sekitar 280 juta orang,” kata Limbaugh.

Ia menambahkan, dalam puluhan tahun karirnya sebagai pegawai negeri, baru kali ini ia terlibat dalam proses hukum.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."