KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Perdagangan bilateral Indonesia dan Swiss mencapai 3 miliar dolar AS, meningkat 3 kali lipat
Economy

Perdagangan bilateral Indonesia dan Swiss mencapai 3 miliar dolar AS, meningkat 3 kali lipat

ASIATODAY.ID, Jakarta – Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Swiss mengalami pertumbuhan yang signifikan.

“Dua tahun setelah berlakunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi, Perdagangan dan Perdagangan antara Indonesia dan EFTA, nilai perdagangan kedua negara meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 3 miliar dolar AS dengan surplus masing-masing lebih dari 2 miliar dolar AS untuk Indonesia. ,” kata Direktur Jenderal Amerika. -Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Omar Hadi pada pertemuan ke-10 Komite Perdagangan Ekonomi Bersama Indonesia-Swiss (JETC) di Bern, 23 April 2024.

Pertemuan JETC ke-10 dipimpin oleh Omar Hadi dan Kepala Hubungan Ekonomi Bilateral pada Sekretariat Negara Urusan Ekonomi (SECO) pada Administrasi Federal untuk Urusan Ekonomi (EAER) di Swiss.

Perdagangan dan investasi bilateral dari Swiss ke Indonesia telah menunjukkan peningkatan dan terus membuka peluang perbaikan lebih lanjut, terutama setelah berlakunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi dan Perdagangan Eropa antara Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, sejak 1 November 2021. Bilateral perjanjian di sektor ekonomi juga akan segera diperkuat. Dengan Perjanjian Investasi Bilateral/Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Investasi) yang ditandatangani pada tahun 2022 dan diharapkan mulai berlaku pada tahun 2024.

“Bagi Indonesia, Swiss dan negara-negara anggota EFTA (Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Islandia) merupakan mitra pertama CEPA di Eropa, sedangkan Indonesia merupakan mitra pertama EFTA di ASEAN,” ujar Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya. .

Kehadiran pihak swasta kedua negara dan perwakilan beberapa kementerian memberikan nilai tambah untuk mendorong implementasi nyata komitmen peningkatan kerja sama ekonomi.

Pertemuan JETC ke-10 mengangkat isu kerja sama ekonomi dan pembangunan, kelanjutan kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Swiss periode 2025-2028, investasi pada industri berbasis teknologi dan rendah karbon, kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi digital, peningkatan penggunaan CEPA , dan kerja sama pendidikan vokasi dan profesionalisme untuk meningkatkan daya saing industri Indonesia.

READ  Kafe Indonesia membuka peluang bisnis di Korea Selatan

“Peningkatan nilai perdagangan sebesar tiga kali lipat telah terjadi pada akhir masa Covid-19 dan pada saat kondisi perekonomian global belum pulih, menunjukkan komitmen dan potensi yang besar untuk dikembangkan demi kepentingan kedua negara,” kata Dubes Ngurah. . .

Inilah momentum yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral.

Pertemuan ke-10 Komisi Perdagangan Indonesia (JETC) berhasil menyepakati beberapa hasil konkrit, antara lain menginisiasi pembahasan perluasan kerja sama pembangunan pada tahun 2025 hingga 2028, semakin mendiversifikasi produk ekspor Indonesia ke Swiss, termasuk meningkatkan akses UMKM Indonesia (UMKM) yang unggul. , meningkatkan investasi dengan memanfaatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasokan industri Swiss di kawasan Asia.

Pembahasan juga mencakup penjajakan kerja sama di bidang lain seperti pariwisata, penghindaran pajak berganda, dan kerja sama di bidang transportasi udara.

Kerja sama di bidang pendidikan khususnya vokasi dan vokasi telah dimulai dan akan terus diperkuat untuk mendukung peningkatan daya saing industri Indonesia, khususnya yang berbasis teknologi dan rendah karbon.

Dalam rangka memperkuat ekosistem industri berteknologi tinggi dan rendah karbon di Indonesia, KBRI akan terus menjalin hubungan dengan industri Swiss, khususnya usaha kecil dan menengah.

Sebelum pertemuan JETC ke-10, Dubes Ngurah Swajaya juga menghadiri Pertemuan Tahunan Swiss-Indonesian Trade and Sustainability Council ke-3 di Zurich, 22 April 2024, sebagai rangkaian JETC untuk melanjutkan kerja sama dalam isu keberlanjutan dan perdagangan, meningkatkan kapasitas JETC. UKM industri tekstil dan infrastruktur Indonesia yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia The Economiesuisse.

Secara ekonomi, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Swiss telah melampaui US$3 miliar dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Eropa (EFTA CEPA).

READ  Saham berjangka mengarah ke aksi jual baru di Wall Street

Sementara itu, Indonesia saat ini menjadi tujuan investasi sekitar 150 perusahaan Swiss di berbagai bidang.

Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia dan Swiss pada tahun 2023 meningkat sebesar 24,32%, dengan neraca ekspor meningkat sebesar 20,37% dan neraca impor juga meningkat sebesar 3,92% dibandingkan tahun 2022 (secara tahunan).

Soal investasi, pada tahun 2023 Swiss akan menempati peringkat keenam di antara seluruh negara Eropa. Nilai investasi Swiss di Indonesia sebesar 150,065 juta dollar AS pada 750 proyek. Jumlah ini meningkat 12,17% dibandingkan tahun 2022. (AT Network)

Simak berita dan artikel lainnya di berita Google Dan saluran wa

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."