KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Penyandang disabilitas, aset nasional yang tak ternilai
sport

Penyandang disabilitas, aset nasional yang tak ternilai

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang diadakan di Papua berakhir pada pertengahan Oktober 2021, dengan Jawa Barat muncul sebagai juara umum.

Namun, euforia perhelatan olahraga di Indonesia belum usai. Mata seluruh bangsa jangan sampai menyimpang dari Papua.

Kini, sebanyak 1.985 atlet yang mewakili 34 kabupaten di 12 cabang olahraga bersaing memperebutkan prestasi dan skor tertinggi dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Piparnas) ke-16. Secara resmi diresmikan oleh Wakil Presiden Maarouf Amin pada Sabtu, 6 November.

Mereka bersaing di Pekan Paralimpiade Nasional ke-16 untuk memperebutkan medali bagi tim mereka. Pertarungan akan berlanjut hingga akhir acara pada 13 November 2021.

Atlet penyandang disabilitas bertanding di cabang olahraga angkat besi, semi atlet, bocha, bulu tangkis, catur, judo, panahan, panahan, renang, cerebral palsy, sepak bola, tenis kursi roda, dan tenis meja.

Pekan Paralimpiade Nasional telah dipersiapkan dengan cermat berdasarkan pengalaman masa lalu dari Pekan Olahraga Nasional XX.

“Tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Tapi yang dilakukan di Papua ini didahului dengan kesuksesan PON, jadi tidak terlalu sulit,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zinedine Amali.

Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan pemangku kepentingan menyiapkan fasilitas ramah berkebutuhan khusus yang memenuhi kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan perumahan.

“Ada beberapa hal yang perlu diubah, seperti persiapan melayani atlet dan ofisial di Pekan Paralimpiade Nasional, seperti penggunaan kursi roda, yang tidak tersedia di lobi, (jadi) saat ini sedang kami lakukan,” katanya. . Manajer Penjualan Hotel di Jayapura, Dede Arisanti.

Berita terkait: Percepatan Pembangunan Papua Libatkan Masyarakat, Pemerintah: Wapres

Persiapan lain yang telah dilakukan antara lain penambahan peralatan seperti kolam ember, diver untuk difabel, serta handrail di beberapa lokasi yang dinilai berisiko.

Fasilitas pendukung penuh kini tersedia di 39 hotel dan hostel serta rumah atlet di Jayapura dan Kabupaten untuk menampung 3.500 atlet dan ofisial.

READ  Ada ruang besar antara Pakistan dan Indonesia untuk lebih memperkuat hubungan bilateral: Utusan

“Masalah kami sering ada hotel di Papua yang tidak bisa diakses penyandang disabilitas. Tapi berkat koordinasi kami, pihak hotel siap membantu,” kata John Mahomori, koordinator akomodasi Pekan Paralimpiade Nasional di Papua.

Pemerintah juga membantu segala aspek yang dibutuhkan selama Pekan Paralimpiade Nasional ke-16, perlengkapan pertandingan dan keamanan serta transportasi yang didesain ramah disabilitas. Konsumsi, teknologi informasi dan publikasi, serta kesehatan pun tak luput dari perhatian.

Berita terkait: VP resmi membuka pertandingan nasional Para di Stadion Mandala Papua

bakat

Mengangkat tema ‘Cahaya dari Papua Timur’, Pekan Paralimpiade Nasional kali ini mempertemukan atlet-atlet berbakat peraih gelar juara nasional dan internasional paling bergengsi.

Contohnya Mohamed Bjeta yang dikenal publik berkat penampilannya di Asian Para Games 2018 di Malaysia, meraih dua medali emas kategori gaya punggung 100m dalam waktu 1 menit 3,6 detik dan gaya bebas 50m dalam waktu 25,98 detik.

Nama terkenal lainnya adalah Jendi Panggabean, peraih medali emas renang 200 meter dalam waktu 2 menit 33,37 detik di ASEAN Para Games 2017. Panggabean tampil dengan satu kaki, setelah ia menjalani amputasi karena kecelakaan.

Pemain disabilitas berikutnya adalah Ni Nengah Widiasih yang tampil di cabang angkat besi putri. Dia memenangkan sejumlah medali perunggu, perak dan emas di kompetisi nasional dan internasional, meskipun terbatas pada kursi roda.

Berita terkait: Enam atlet Papua membawa bendera Piparnas ke-16

Dimas Prasetio terletak di cabang Badminton. Meski memiliki disabilitas intelektual, ternyata ia mampu membawa kebanggaan bagi Indonesia dengan meraih tiga medali emas pada Special Olympics Summer Games 2015 di Los Angeles.

Pekan Paralimpiade Nasional Papua menjadi ajang bagi para atlet muda untuk menunjukkan bakat mereka, debut melawan sederet atlet papan atas, serta menjadi harapan bagi skuat Indonesia saat mengikuti turnamen internasional.

READ  Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir menghadiri peluncuran Kamus Sepak Bola Spanyol-Arab untuk Liga tersebut

“Tujuan Pekan Paralimpiade Nasional kali ini adalah untuk mencapai keberhasilan pembaharuan bagi atlet penyandang disabilitas,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional Indonesia Rima Virdianto di Jayapura, 3 November.

Berita terkait: Menteri Amalie meninjau persiapan Piparnas Papua

Verdanto mengatakan Paralimpiade Nasional Papua merupakan ajang yang tepat untuk mencari calon atlet. Selain itu, ajang tersebut juga merupakan upaya untuk meremajakan atlet penyandang disabilitas di tanah air. Karena diharapkan banyak atlet muda dari berbagai cabang olahraga.

Pekan Paralimpiade Nasional kali ini lebih fokus pada bidang-bidang yang telah melakukan pembinaan atletik secara optimal bagi atlet penyandang disabilitas. Hasil dari komitmen pemerintah daerah terhadap pengembangan olahraga di daerahnya akan terlihat jelas pada ajang ini di tingkat nasional.

“Kami membuat kategori nasional dan elit. Elit adalah atlet yang telah memenangkan kompetisi internasional. Atlet nasional adalah semua yang memiliki pengalaman mengikuti event internasional.”

Sistem pertandingan yang diatur dalam pertandingan akan sangat memudahkan pembaharuan. Atlet elit hanya diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam satu acara.

Di sisi lain, atlet yang termasuk dalam kategori nasional dapat berpartisipasi lebih dari dua kali dalam jumlah pertandingan. Peraturan tersebut diberlakukan dalam rangka memberikan kesempatan kepada atlet penyandang disabilitas untuk berkembang lebih baik.

Berita terkait: Presiden minta maaf karena tidak bisa membuka Para Games di Papua

aset nasional

Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Anke Udesitia mengatakan, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas merupakan langkah progresif Presiden Jokowi dalam menghormati hak-hak penyandang disabilitas. penyandang disabilitas. disabilitas di Indonesia.

“Kami menyambut Paralympic Week sebagai ajang olahraga yang cukup besar. Presiden Jokowi sangat concern terhadap teman-teman difabel sebagai putra putri terbaik Indonesia,” ujarnya di Jakarta, 3 November lalu.

READ  Pengadilan Investasi Hon Hai dan Gogoro EV Indonesia

Yudistia percaya bahwa setiap penyandang disabilitas harus memiliki potensi intrinsik yang dapat ditingkatkan melalui prestasi atletik. Pemerintah memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam program apapun, termasuk memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada 38 juta penyandang disabilitas di Indonesia, sama seperti rekan-rekan mereka yang sehat atau masyarakat umum.

Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2020 mendorong Indonesia untuk lebih ramah disabilitas dengan mengedepankan prinsip kesetaraan, termasuk dalam hal pemberian penghargaan kepada atlet penyandang disabilitas, yang layaknya atlet reguler lainnya.

Komitmen pemerintah untuk melatih atlet penyandang disabilitas juga ditunjukkan dengan membangun pusat pelatihan ilmu olahraga yang lengkap.

“Ke depan, Presiden melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga berkomitmen untuk membangun balai latihan dengan fasilitas dan ilmu keolahragaan yang lengkap. Sentra olahraga akan dibangun di sepuluh provinsi di Indonesia,” ujarnya.

Berita terkait: Pekan Paralimpiade Nasional: 500 drone menghiasi langit pada upacara pembukaan

Keterbatasan fisik tidak menjadi halangan bagi kemampuan bekerja dan mencetak prestasi. Bahkan penyandang disabilitas dapat hidup mandiri melalui karir olahraga.

Pekan Paralimpiade Nasional menjadi ajang pembuktian bagi penyandang disabilitas, bahwa mereka juga memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan orang lain. Pemerintah juga berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada penyandang disabilitas.

Berita terkait: Perlengkapan Atlet Difabel Harus Produksi Lokal: Menteri

Berita terkait: Menpora Optimistis Piparnas Akan Bangkitkan Pemain Bulu Tangkis

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."