KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Top News

Perdana Menteri China Li Qiang Menguji Kereta Kecepatan Tinggi Baru di Indonesia – Winnipeg Free Press

JAKARTA, Indonesia (AP) — Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang pada hari Rabu melakukan uji coba jalur kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara yang menghubungkan dua kota di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif infrastruktur Belt and Road Tiongkok.

Li akan melakukan perjalanan ke Jakarta untuk melakukan pembicaraan selama dua hari dengan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan negara-negara lain.

Proyek kereta api senilai $7,3 miliar, yang sebagian besar didanai oleh Tiongkok, menghubungkan Jakarta dan Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat yang paling padat penduduknya. Jalur ini direncanakan mulai beroperasi secara komersial pada 1 Oktober dan akan mengurangi waktu perjalanan antara kedua kota menjadi sekitar 40 menit dari tiga jam saat ini.

Perjalanan sejauh 40 kilometer (25 mil) dari Stasiun Halim di Jakarta Timur ke stasiun berikutnya di Karawang Jawa Barat memakan waktu sekitar 11 menit. Ia didampingi para pejabat termasuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Bandjaitan.

“Ini merupakan bukti nyata kerja sama kedua negara yang modern dan berkualitas,” kata Pandejaitan.

Li kemudian kembali ke Halim dengan kereta yang sama untuk menghadiri KTT Asia Timur di Jakarta, di mana ia menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Asia dan Barat, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Menteri Luar Negeri Rusia. . Sergei Lavrov.

Pembangunan jalur kereta api dimulai pada tahun 2015. Awalnya diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2019, namun tertunda karena pembebasan lahan, masalah lingkungan, dan pandemi Covid-19. Proyek ini diperkirakan menelan biaya 66,7 triliun rupiah ($4,3 miliar), namun angka tersebut meningkat menjadi 113 triliun rupiah ($7,3 miliar).

READ  Presiden Indonesia Meluncurkan Perdagangan Kredit Emisi Karbon

Kereta api sepanjang 142,3 kilometer (88,4 mil) ini dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China, yang dikenal sebagai PT KCIC, sebuah konsorsium empat perusahaan milik negara Indonesia dan China Railway International Co. Ltd adalah perusahaan patungan. Kereta ini melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam (217 mph) di Asia Tenggara saja.

Kereta api tersebut disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia dan dilengkapi dengan sistem keselamatan yang mampu merespons gempa bumi, banjir, dan kondisi darurat lainnya.

Kesepakatan kereta api ditandatangani pada bulan Oktober 2015 setelah Indonesia memilih Tiongkok daripada Jepang dalam tawaran yang kompetitif. Proyek ini dibiayai dengan pinjaman dari China Development Bank dengan biaya 75%. 25% sisanya berasal dari dana Federasi sendiri.

Proyek ini merupakan bagian dari jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 750 kilometer (466 mil) yang akan melintasi empat provinsi di pulau utama Jawa dan berakhir di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia.

Tiongkok adalah mitra dagang dan investasi terbesar bagi Indonesia. Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini menginginkan bagian yang lebih besar dalam memasok nikel dan bahan mentah lainnya ke pasar mobil listrik Tiongkok yang berkembang pesat. Pabrik peleburan nikel di Indonesia merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Transnasional Belt and Road Tiongkok.

___

Reporter Associated Press Jim Gomez dan Andy Jadmiko berkontribusi pada laporan ini.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."