Bali, Indonesia — Polisi elit kontra-terorisme Indonesia telah membunuh seorang militan yang diyakini bertanggung jawab atas pembunuhan petani Kristen di pulau Sulawesi dan anggota terakhir dari kelompok yang berjanji setia kepada kelompok Negara Islam, kata polisi pada hari Jumat.
Al Iqwarisman, juga dikenal sebagai Zeid, adalah anggota kunci dari jaringan Mujahidin Indonesia bagian timur, kata polisi. Dia dibunuh oleh unit anti-teroris Tensus 88 dalam baku tembak Kamis malam di desa pegunungan Kawende di kabupaten Bozo, pusat terorisme di provinsi Sulawesi Tengah, kata kepala polisi provinsi Rudi Sufahriadi.
Mujahidin Indonesia Timur, yang dikenal dengan akronim Indonesia MIT, telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan petugas polisi dan minoritas Kristen, beberapa dengan pemenggalan kepala. Ia telah berjanji setia kepada kelompok Negara Islam. Sufhariadi mengatakan Zeid telah melakukan setidaknya 10 eksekusi oleh kelompok itu, termasuk pembunuhan empat petani Kristen pada Mei 2021.
Empat bulan setelah penembakan hari Kamis, pasukan keamanan membunuh anggota MIT lainnya dalam baku tembak di hutan, kata polisi.
“Dia adalah orang terakhir yang dicurigai sebagai anggota kelompok itu,” kata Sufhariadi, “dan kami berhasil melenyapkan kelompok militan berbahaya yang mengganggu perdamaian di Bozo.”
Operasi keamanan di Sulawesi Tengah diintensifkan tahun lalu untuk menangkap anggota MIT, terutama pemimpin kelompok dan militan paling dicari di Indonesia, Ali Kalora. Galora tewas dalam penembakan Juli 2021, dua bulan setelah dia membunuh empat orang Kristen di desa Kalemago di distrik Bozo, termasuk satu orang yang dipenggal kepalanya.
Para pejabat mengatakan serangan itu adalah balas dendam atas pembunuhan dua militan pada Maret 2021, termasuk putra Abu Warda Santoso, mantan pemimpin kelompok itu.
Santoso, pendahulu Galora, dibunuh oleh aparat keamanan pada Juli 2016. Puluhan pemimpin dan anggota kelompok yang melarikan diri ke hutan pegunungan terpencil Bozo dibunuh atau ditangkap.
Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah melancarkan tindakan keras terhadap ekstremisme sejak pemboman 2002 di pulau resor Bali yang menewaskan 202 orang, sebagian besar turis Barat dan Asia.
Serangan militan terhadap orang asing di Indonesia telah digantikan dalam beberapa tahun terakhir dengan serangan yang lebih kecil dan tidak terlalu mematikan yang menargetkan pemerintah, terutama polisi dan pasukan kontra-terorisme.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”