KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Presiden Jerman mengatakan kondisi untuk COP27 “tidak menggembirakan” – DW – 11/05/2022
World

Presiden Jerman mengatakan kondisi untuk COP27 “tidak menggembirakan” – DW – 11/05/2022

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada hari Sabtu menyatakan keraguan tentang kemajuan yang mungkin dibuat dalam pembicaraan iklim COP27.

Pembicaraan, yang diselenggarakan oleh PBB, dijadwalkan akan diadakan di Sharm el-Sheikh, di Semenanjung Sinai Mesir.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa dunia akan “dikutuk” jika negara maju dan berkembang gagal mencapai kesepakatan untuk membatasi dampak perubahan iklim.

Apa kata presiden Jerman tentang COP27?

Steinmeier mengatakan bahwa “konfrontasi militer” di dunia mengurangi kemungkinan kesepakatan iklim.

“Sulit untuk membayangkan bahwa di masa konflik dan bahkan konfrontasi militer, negara-negara seperti Rusia atau China akan memainkan peran konstruktif di dan setelah Sharm el-Sheikh,” katanya pada diskusi tentang kebijakan iklim di Busan, Korea Selatan. .

“Kemajuan mutlak diperlukan, bahkan jika kondisinya tidak terlalu menggembirakan,” kata Steinmeier.

Steinmeier mengatakan akan sulit menemukan dana untuk mengubah ekonomi Jerman menjadi ekonomi yang berkelanjutan karena Berlin mengalokasikan dana untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan mendukung upaya perang Kyiv.

“Ini adalah uang yang sama yang kita butuhkan untuk memerangi perubahan iklim,” katanya, mengacu pada pengeluaran pertahanan dan bantuan militer ke Ukraina.

Sekjen PBB Guterres: “Kami akan runtuh”

Guterres berkata kepada Inggris wali Surat kabar itu mengatakan negara-negara kaya harus mencapai “perjanjian bersejarah” dengan negara-negara berkembang di COP27 untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

“Tidak ada cara untuk menghindari bencana, jika— [developed and developing countries] “Mereka tidak dapat membuat kesepakatan bersejarah,” kata Guterres kepada surat kabar itu. “Karena, pada level saat ini, kita akan diadili.”

Guterres mencatat bahwa negara-negara maju bertanggung jawab atas sebagian besar emisi, sementara negara-negara berkembang kemungkinan akan menanggung beban terberat dari dampak perubahan iklim. Dia menambahkan bahwa kebijakan iklim saat ini “akan benar-benar bencana.”

READ  Penembakan di Suriah mungkin merupakan tahap baru dalam kampanye Israel | Berita

Laporan ini ditulis sebagian dengan materi dari German Press Agency.

Diedit oleh: Rebecca Staudenmayer

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."