Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing minggu ini, sebuah kunjungan internasional yang jarang dilakukan oleh pemimpin Rusia tersebut.

Selama kunjungannya ke Beijing pada tanggal 17-18 Oktober, Putin akan menghadiri forum yang memperingati 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan, program infrastruktur global Tiongkok yang telah membantu meningkatkan pengaruhnya di seluruh dunia.

Washington dan Brussels memperhatikan hubungan antara Tiongkok dan Rusia dengan penuh kekhawatiran, karena Beijing menolak untuk mengutuk invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina, bahkan ketika negara tersebut menyatakan dukungannya terhadap prinsip integritas teritorial.

Rusia telah meningkatkan ekspor energinya ke Tiongkok sehubungan dengan sanksi Barat yang dikenakan terhadap negara tersebut sebagai respons terhadap invasi ke Ukraina.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak Tiongkok dalam kunjungan tiga hari ke negara tersebut yang berakhir akhir pekan ini untuk menggunakan pengaruhnya dengan Rusia, khususnya di Dewan Keamanan PBB, guna menghentikan perang di negara tersebut. Ia juga memperingatkan Beijing bahwa “setiap dukungan militer langsung kepada Rusia… akan menjadi sumber kekhawatiran besar bagi kami.”

Uni Eropa diperkirakan akan mengadakan pertemuan puncak dengan Tiongkok sebelum akhir tahun ini.

Forum Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative Forum) diadakan minggu ini dengan latar belakang gambaran ekonomi yang suram di Tiongkok, yang mengalami perlambatan ekonomi, yang sebagian didorong oleh kontraksi sektor real estat. Perwakilan dari lebih dari 100 negara diperkirakan akan menghadiri forum di Beijing, termasuk Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Li Changfu tidak muncul di depan umum selama lebih dari enam minggu, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keberadaan dan keselamatannya.