KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Sandiaga Uno memuji film Indonesia yang berhasil menjuarai festival internasional
entertainment

Sandiaga Uno memuji film Indonesia yang berhasil menjuarai festival internasional

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Ono dalam siaran persnya, Senin, memuji film Indonesia yang baru saja masuk dan meraih penghargaan di International Tourism Film Festival for Africa (ITFFA) 2023.

Film Jiwa Jugaad Jawi berhasil meraih penghargaan emas pada festival tersebut. Ono mengatakan penghargaan tersebut mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia agar bisa lebih mengglobal.

Penyelesaian film ini diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia serta berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara.

“Tujuannya untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada tahun 2024,” kata Menkeu.

Sementara itu, Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayo Martini mengaku bangga dengan selesainya film tersebut.

“Saya berharap penghargaan ini dapat mendorong peningkatan citra Indonesia di kancah dunia dan meningkatkan kunjungan wisatawan internasional hingga mencapai target tahun ini sebesar 8,5 juta kunjungan,” tambahnya.

“Jiwa Jajad Jawi” yang diproduksi oleh Wonderful Indonesia dan disutradarai oleh Ivan Handoyo berhasil meraih Gold Award pada kategori “Destinasi Wisata – Regional, Internasional”.

Film tersebut bercerita tentang tahapan kehidupan yang tampak pada prasasti Candi Borobudur sebagai kitab universal tentang kehidupan manusia.

Prasasti tersebut menjelaskan prinsip-prinsip pedoman hidup manusia, tidak terkait dengan agama atau kepercayaan apa pun, dalam perjalanan perdamaian dalam tanah sejarah dan budaya Jawa.

Festival Film Pariwisata Internasional untuk Afrika merupakan penghargaan film yang menyoroti pentingnya promosi pariwisata, baik di Afrika maupun di seluruh dunia.

Tahun ini, para profesional internasional dari sektor pariwisata, pemasaran dan film bertindak sebagai juri ITFFA dan mengevaluasi karya-karya yang masuk berdasarkan beberapa kriteria, termasuk dampak, kreativitas, suara, gaya, tema, narasi dan efektivitas tujuan.

READ  'Kalau jelek ya bagus': Duo Sutradara Kembali Hadirkan Film Indonesia Kelas B - Hiburan

Berita terkait: Sineas harus berani mengambil risiko dalam berkarya: Uno
Berita Terkait: Program insentif bagi para pemain film dan fotografi dibuka hingga 24 Agustus

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."