KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Sumber daya manusia untuk produksi film masih hilang: Kementerian
entertainment

Sumber daya manusia untuk produksi film masih hilang: Kementerian

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di sini, Sabtu, menyoroti kekurangan sumber daya manusia produksi film yang terjadi saat ini.

Kementerian menyoroti kekurangan pekerja di belakang layar saat ini untuk mendongkrak industri film Indonesia.

Oleh karena itu, Direktur Film, Musik dan Media Kementerian, Ahmed Mahindra, mendesak Direktorat Jenderal Pendidikan Kejuruan Kementerian untuk merancang skema yang memungkinkan lulusan terkait untuk berpartisipasi dalam produksi film.

Ia mengatakan, upaya ini merupakan jawaban atas kebutuhan akan tenaga-tenaga kreatif untuk memajukan industri perfilman.

Ia menambahkan: “Saat ini kami sedang berbicara dengan Dirjen Pendidikan Vokasi, dan kami akan menyiapkan rencana bagaimana mendekatkan lulusan (jurusan sinema) dan siap memasuki industri film, sehingga produksi film menjadi lebih cepat. “

Ia menegaskan, film Indonesia selain ditayangkan di bioskop, juga bisa disalurkan melalui platform over-the-top (OTT) atau streaming.

Berita terkait: Kementerian menyoroti dua aspek yang harus diperhatikan dalam industri film

Pada konferensi pers Hari Film Nasional, ia menjelaskan upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat laju produksi film Indonesia.

Selain itu, ia mengungkapkan industri film sedang menjajaki kerja sama dengan platform streaming untuk lebih banyak membawa film Indonesia ke ruang digital.

Melalui kerja sama ini diharapkan penonton di seluruh dunia dapat menikmati film Indonesia melalui platform streaming populer.

Ia mencontohkan film Indonesia “Gadis Kretek” yang sempat hits di platform streaming dan mendapat rating tinggi di Netflix.

Ia mengatakan, hal ini menjadi bukti bahwa film Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk bersaing di pasar internasional.

“Film Jadis Kritikus Di Netflix, ini adalah film kedua yang paling banyak disukai, dengan rating 8,3.”

READ  Pemerintah Indonesia menerapkan Iridium® Push-to-Talk untuk mengatasi tantangan telekomunikasi

Berita terkait: Menteri berharap industri film dapat berkontribusi dalam memperkuat ekonomi kreatif nasional

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."