KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Umat ​​Katolik itu hijau di Indonesia
Top News

Umat ​​Katolik itu hijau di Indonesia

Terinspirasi oleh Laudato si, para uskup menetapkan keadilan lingkungan sebagai tema surat pastoral Prapaskah tahun ini.

16 Maret 2023

Umat ​​Paroki St Lawrence Wasiore Keuskupan Manokwari-Sorong menanam mangrove pada 11 Maret. (Foto disediakan)

Jakarta: Umat ​​Katolik di Indonesia telah mengubah masa Prapaskah menjadi masa keadilan lingkungan bagi semua makhluk hidup, seperti yang diserukan oleh para rohaniwan mereka.

Menarik inspirasi dari ensiklik ekologi Paus Francis Latado SI (Alhamdulillah), Konferensi Waligereja Indonesia telah menetapkan “Keadilan Lingkungan bagi Semua Ciptaan: Lebih Banyak Kasih dan Lebih Peduli” sebagai tema surat gembala Prapaskah tahun ini.

Dalam surat itu, para uskup meminta umat Katolik mengambil langkah nyata untuk menanggapi dampak lingkungan akibat perubahan iklim global.

Di Paroki St. Laurentius Wasier di Keuskupan Manokwari-Sorong, Provinsi Papua Barat, umat Katolik bekerja sama dengan dinas kehutanan setempat melakukan penanaman lahan rawa di pesisir Kabupaten Teluk Wondama pada 11 Maret.

Sylvanus Surung, sekretaris paroki, mengatakan 200 bibit mangrove ditanam sebagai bagian dari upaya memenuhi misi yang dicanangkan oleh para uskup.

“Ini merupakan sumbangsih kita sebagai anggota Gereja Katolik dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.

“Tuhan telah memberi kita lingkungan hidup dan kita tidak perlu mengaturnya semau kita, tetapi kita meminta tanggung jawab untuk menjaganya,” katanya merujuk pada amanat surat uskup.

Mengingat 25 hektare hutan bakau di kawasan itu terancam rusak, pihaknya berterima kasih kepada umat Katolik atas partisipasinya, kata Eli Leihidu, petugas dinas kehutanan kabupaten.

“Oleh karena itu, kami percaya pada peran komunitas agama, suku dan masyarakat umum dalam menjaga pantai ini,” ujarnya.

Di Kalimantan Barat, daerah yang sebagian besar hutannya telah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit, program kesadaran lingkungan sedang dilakukan di antara umat beriman, kata Pastor Desideramus Ansby Baum.

READ  Indonesia telah menaikkan suku bunga untuk bulan kedua berturut-turut untuk menahan inflasi

“Kami mengimbau masyarakat, terutama kaum muda, untuk mengambil langkah nyata seperti menanam pohon,” kata pastor Fransiskan dari Paroki St. Montfort Batuu di Keuskupan Sintong yang berbatasan dengan Malaysia itu kepada UCA News pada 13 Maret.

“Oleh karena itu, pesan untuk menjaga lingkungan harus disampaikan melalui tindakan nyata, meskipun kecil,” ujarnya.

Di Flores, daerah yang mayoritas beragama Katolik, gereja setempat memberikan nasihat kepada anak-anak sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Romo Tobias Harman dari Paroki St. Maria Malaikat Agung Kurupoko di Keuskupan Agung Ende mengorganisir kegiatan penyadaran untuk mengajak siswa menanam pohon.

Imam itu mengatakan dia mengajak para siswa untuk menyadari bahwa “pada mulanya, Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan baik, tetapi manusialah yang merusaknya.”

Para mahasiswa Institut Filsafat dan Teknologi Ledalero, sebagian besar menggelar seminar, road show dan pentas seni bertajuk “Peduli Bumi” di Maumere akhir bulan lalu.

Mereka membersihkan pasar lokal dan menanam mangrove di sepanjang Pantai Mahepanda, Kabupaten Sikka.

“Mari kita fokuskan perhatian kita pada kerusakan alam dan wujudkan aksi kolektif untuk merawat bumi,” ujar salah satu penyelenggara, Dios Armando Serran.ucanews.com

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."