Foto udara yang diambil pada 31 Agustus 2022 ini memperlihatkan kendaraan yang terjebak kemacetan (kanan bawah) pada jam sibuk sore hari di Jakarta. (AFP)
JAKARTA (Reuters) – Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia pada Senin mengusulkan pembiayaan tambahan sekitar 12,7 triliun rupiah ($807,68 juta) selama dua tahun ke depan untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru negara di pulau Kalimantan.
Jika disetujui Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum akan melihat peningkatan 30% menjadi sekitar Rp 55,7 triliun dalam anggaran pembangunan yang direncanakan untuk pusat pemerintahan baru, yang akan disebut Nusantara.
Sebelumnya, pemerintah berencana menghabiskan 43 triliun rupee pada 2022-2024 sebagai bagian dari proyek senilai $32 miliar.
Pemerintah mengatakan akan membiayai hanya sekitar seperlima dari total biaya, dan investor akan membiayai sisanya.
Menteri Basuki Hadimolejono mengatakan dalam sidang parlemen bahwa dana tambahan diperlukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah inti pemerintahan, yang meliputi jalan tol dan perumahan bagi pegawai negeri sipil.
“Setelah menemukan pasar pada bulan Agustus, banyak investor ingin masuk. Itu sebabnya kami mendapat permintaan [from President Joko Widodo] Untuk mempercepat pembangunan tidak hanya di lapangan [the new presidential palace and ministerial offices] Tapi juga di daerah lain.
Basuki mengatakan, pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan inti pemerintahan akan dimulai Januari mendatang karena Presiden berencana mengundang investor untuk berkunjung ke ibu kota baru pada kuartal II tahun depan.
Dalam keterangannya kepada Istana, Senin, Presiden Widodo memerintahkan otoritas terkait untuk membuka lokasi investasi lain di wilayah inti pemerintahan untuk memenuhi permintaan yang tinggi dari investor.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”