KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Bagaimana para peselancar menghancurkan pulau indah di Indonesia
sport

Bagaimana para peselancar menghancurkan pulau indah di Indonesia

Ini adalah kisah tentang penyakit, penghilangan, dan kematian – kisah tentang ilmu hitam, malaria, bentrokan budaya, dan Coca-Cola. Semuanya dimulai pada tahun 1970an ketika dua peselancar Australia menemukan “ombak yang sempurna”, sebuah tempat di pulau Nias yang terpencil di Indonesia. Mereka tidak menyangka bahwa penemuan mereka akan memicu reaksi berantai yang akan menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan bagi komunitas pulau ini.

Ubah titik adalah film dokumenter pemenang penghargaan karya Rebecca Colley yang mengungkap kisah yang ingin dilupakan oleh banyak peselancar dan penduduk pulau. Memadukan arsip Super 8 yang belum pernah dilihat sebelumnya dengan wawancara dan animasi kontemporer, film ini mengkaji kekuatan gelap yang dapat ditimbulkan oleh “kolonisasi peselancar”. Namun dengan berbicara kepada semua pihak, film ini merangkai cerita yang lebih bernuansa, mengungkapkan cerita yang jauh lebih kompleks dari sekedar pengaruh positif atau negatif. Seperti yang selalu terjadi dalam kehidupan, kenyataan seringkali berwarna abu-abu yang membingungkan.

sebelum Tayang perdana di Inggris Ubah titik Di Festival Film Selancar London, mengambil Saya berbicara dengan sutradara Rebecca tentang dampak selancar terhadap komunitas tradisional dan menceritakan kisah sensitif ini dari berbagai sudut pandang.

Bagaimana Anda mengetahui kisah titik di Nias? Apa yang membuatmu merasa seperti ada film di sana?

Saya pertama kali mendengar tentang Nias melalui teman-teman ketika saya bekerja di Australia dan mampir dalam perjalanan pulang. Saya menyukai ombaknya dan ada sesuatu tentang tempat itu, saya terpesona oleh perasaan atau getaran yang tidak dapat saya rasakan. Rasanya tidak seperti tempat mana pun yang pernah saya kunjungi sebelumnya dalam hidup saya. Saya pernah mendengar cerita tentang peselancar awal dan ada rumor tentang malaria dan ilmu hitam, jadi saya tertarik. Kemudian ketika saya mulai menggali lebih dalam, semakin banyak yang saya temukan, semakin saya menyadari bahwa ini adalah kisah yang penting untuk diceritakan.

READ  Indonesia menyambut penggemar kembali ke tribun setelah tragedi Kanjuruhan - komunitas

Dalam perjalanan saya membuat film tersebut, pertama-tama saya mengunjunginya sebagai turis, kemudian sebagai bagian dari perjalanan bantuan LSM setelah tsunami, dan kemudian tinggal dan tinggal selama beberapa tahun. Jadi, dengan benar-benar membenamkan diri dalam budaya dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan masyarakat, ide untuk film layar lebar yang lebih besar pun muncul.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."