Badan mitigasi bencana negara itu mengatakan tidak ada informasi langsung tentang korban.

Gambar yang disiarkan di outlet lokal Kompas TV menunjukkan rumah dan jalan tertutup abu di desa dekat gunung berapi, yang terletak di pulau Jawa, dekat ibukota budaya Indonesia, Yogyakarta.

Observatorium Gunung Merabi memperkirakan bahwa awan abu mencapai ketinggian 9.600 kaki (3.000 meter) dari puncak.

Pihak berwenang menetapkan zona terbatas tujuh kilometer dari kawah setelah letusan, yang tercatat pada pukul 12:12 siang (0512 GMT).

“Masyarakat diimbau untuk menghentikan aktivitas di kawasan berbahaya untuk mengantisipasi potensi bahaya dari letusan Gunung Merabi,” kata juru bicara badan tersebut Abdul Muhari dalam sebuah pernyataan, Sabtu.

Warga sekitar harus waspada terhadap “hambatan” dari abu dan mewaspadai potensi bahaya dari semburan lumpur vulkanik, terutama jika hujan turun di dekat gunung berapi, kata Muhari.

Setidaknya delapan desa di dekat gunung berapi terkena abu vulkanik, kata seorang pejabat di salah satu pos pemantauan Merabi dalam sebuah pernyataan.

Letusan besar gunung berapi terakhir pada tahun 2010 menewaskan lebih dari 300 orang dan memaksa evakuasi 280.000 penduduk.

Itu adalah letusan terkuat Merapi sejak 1930, ketika sekitar 1.300 orang tewas. Sebuah ledakan pada tahun 1994 menewaskan 60 orang.

Tingkat siaga gunung berapi tetap pada level tertinggi kedua sejak 2020 setelah menunjukkan aktivitas baru.

Dengan hampir 130 gunung berapi aktif, Indonesia berada di “Cincin Api” Pasifik, tempat pertemuan lempeng benua menyebabkan banyak aktivitas vulkanik dan seismik.