KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Economy

Indonesia mengambil pandangan baru pada rencana 30 tahun untuk pelabuhan peti kemas Batam

Pelabuhan Batu Ampar Atas perkenan Snepac

Pemerintah Indonesia kembali meninjau rencana terminal peti kemas di pulau Batam, hanya 40km selatan Singapura, pelabuhan peti kemas tersibuk kedua di dunia.

Dalam kunjungan ke lokasi yang diusulkan, di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam di Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Senin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pelabuhan itu dapat membantu menghemat biaya logistik, yaitu lebih tinggi di Indonesia daripada di negara tetangga.

Selama beberapa dekade, ada pembicaraan untuk mengembangkan terminal peti kemas lain di Batam, yang sudah memiliki satu di kawasan Batu Ampar, tetapi rencana itu tidak pernah terwujud karena kurangnya dukungan bisnis.

Pandjaitan mengatakan kementeriannya telah mempelajari situs tersebut dan mengatakan desain pelabuhan akan ramah lingkungan, dengan mempertimbangkan danau dan flora di sekitarnya.

Dia menambahkan bahwa kedalaman air “sesuai untuk mengembangkan pelabuhan”, dan para perencana bermaksud untuk menghubungkan fasilitas tersebut dengan pelabuhan Kuala Tanjung, di Sumatera bagian utara.

Meski luasnya hanya 94 ha, reklamasi lahan bisa meluas hingga 330 ha, berpotensi membuat pelabuhan itu lebih besar dari Tanjung Priok di Jakarta, pelabuhan peti kemas utama Indonesia.

Pelabuhan Batam yang diusulkan dapat dikembangkan melalui kemitraan publik-swasta dengan Kementerian Perhubungan. Analis Linerlytica Tan Hua Joo, bagaimanapun, mengatakan Bintang Muat Beberapa faktor diperlukan agar pelabuhan dapat beroperasi.

Dia mengatakan: “Rencana untuk membangun pelabuhan peti kemas di Batam telah diperdebatkan setidaknya selama 30 tahun dan belum berubah menjadi sesuatu yang konkret sampai sekarang. Bagaimanapun, memiliki pelabuhan baru di Batam sendiri tidak akan mengurangi biaya logistik. Perlu ada rencana yang lebih konkrit yang didukung oleh komitmen nyata dari jalur pelayaran untuk menggunakan pelabuhan.”

READ  Apa catatan industri perjalanan tentang keberlanjutan?

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."