TEMPO.CO, Kamboja – Paralifter Indonesia mampu menyumbang tiga medali emas dan satu medali perunggu dalam kompetisi ASEAN Para Games 2023 yang digelar di National Paralympic Committee Hall, Phnom Penh, Kamboja, Minggu.

Ni Ningah Widiyasiah berhasil mengantongi dua medali emas pada kategori 45kg untuk kategori terbaik dan angkatan tertinggi setelah mengalahkan rivalnya, pelari Filipina Achille Guion.

“Saya bersyukur sekali bisa membawa dua medali emas bagi Indonesia dan (hasil) ini sesuai dengan target saat latihan,” kata Widiyasyah usai pertandingan.

Atlet asal Bali itu melakukan tiga kali angkatan 96, 98, dan 99 kg. Angkat terbaiknya adalah 99 kg dan jumlah angkatan totalnya adalah 293 kg.

Selain meraih dua medali, Widiyasih juga berbahagia karena bisa mengantongi medali dengan penampilan terbaiknya, dan kini ia mampu memperbaiki rekornya dibandingkan ASEAN Para Games tahun lalu di Solo.

“Total liftnya memenuhi target. Lift terbaik dan keseluruhan lift memenuhi target,” kata peraih medali perak Paralimpiade Tokyo 2022 itu.

Meski berhasil mencapai cita-citanya di ASEAN Para Games 2023, ia akan terus berlatih untuk persiapan pertandingan selanjutnya.

“Setelah saya pulang dari sini, saya akan terus berlatih karena bulan Agustus ada Kejuaraan Dunia di Dubai, yaitu kualifikasi Paralimpiade Paris (2024),” ujarnya.

Dua medali lainnya diraih Ining Bardah. Ia meraih medali emas pada angkatan terbaik 76 kg.

Bardah juga meraih satu medali perunggu dengan total angkatan 146 kg setelah kalah dari atlet Laos Latsami Sipasoth (perak) dan atlet Filipina Maridol Jataina Bamati (emas).

Antara

Pilihan Editor: ASEAN Para Games 2023: Indonesia raih medali emas pertama di cabang bulu tangkis para

klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News