KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Komentar: Debat pertama mengungkap sifat kampanye pemilihan presiden Indonesia tahun 2024
Top News

Komentar: Debat pertama mengungkap sifat kampanye pemilihan presiden Indonesia tahun 2024

Pemenang babak ini adalah…

Pembahasan awal terfokus pada enam tema: hukum, hak asasi manusia, pemerintahan, antikorupsi, reformasi birokrasi, dan penguatan demokrasi. Dimoderatori oleh dua pembawa acara, acara ini menampilkan 11 panelis yang terdiri dari para ahli materi pelajaran yang bertanggung jawab menyusun pertanyaan diskusi dengan cermat dan memilih pertanyaan secara acak untuk ketiga kandidat.

Para peserta dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pilihan satu sama lain dan terjadi beberapa perdebatan sengit, terutama antara Prabowo dan Anis. Namun, untuk menunjukkan kecerdikan politiknya, ketiga politisi kawakan tersebut dengan terampil menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit tanpa memberikan jawaban yang pasti.

Dalam pandangan redaksi, penampilan menonjol Anise Bhaswedan malam ini mengukuhkan dirinya sebagai kandidat pendukung perubahan. Dia tampak bertekad dan terus menyerang sejak awal, dengan jelas memposisikan dirinya sebagai katalis perubahan.

Dengan latar belakang intelektualnya, Anis sangat mudah dan enerjik dalam berdebat. Dia dengan terampil menggabungkan data untuk memperkuat argumennya. Dengan menjadikan “perubahan” sebagai tema sentral dan tujuan kampanyenya, Anis secara strategis telah menciptakan kontras yang tajam antara dirinya dan pemerintahan Presiden Jokowi, dan memposisikan dirinya sebagai tokoh oposisi yang tangguh.

Sebaliknya, Prabowo Subianto tampil defensif, terutama ketika Anis menggugatnya atas pelanggaran HAM masa lalu di Papua dan putusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan Gibran mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.

Menanggapi tudingan dirinya berada di balik penculikan aktivis prodemokrasi pada 1997-98, Prabowo menjawab bahwa persoalan tersebut sudah terselesaikan. Ia secara blak-blakan menegaskan bahwa aktivis demokrasi yang pernah menjadi korban penculikan kini mendukungnya. Seorang aktivis yang dipenjara pada masa Orde Baru, Budiman Chudjadmiko, mantan ketua Partai Rakyat Demokratik sayap kiri, secara terbuka mendukung Prabowo, sambil mengangkat tangannya dari hadirin.

READ  Pembantaian Indonesia Mengguncang Kepulauan Solomon: Mengapa Wilayah Kita Bergetar Akibat Gempa Bumi

Kanchar Pranovo mengambil sikap netral dan tampak agak ragu-ragu mengenai posisinya, menghindari kontras yang tajam dengan Jokowi. Posisi Kanjar tampaknya bersaing dengan Prabowo untuk mendapatkan peran pengganti Jokowi, yang berbahaya dalam pemilu. Penampilan debat Kanjar, meski terlihat santai dan percaya diri, kurang memiliki momen yang berkesan karena tidak banyak diingat oleh para pemilih.

Tak bisa dipungkiri, Prabowo dan Anies memimpin panggung. Ketika Anies meneliti lebih jauh rekam jejak hak asasi manusia yang dimiliki oleh Prabowo, terungkaplah sifat cepat marah dan kecenderungan untuk menyesuaikan diri. Di akhir perdebatan, Prabowo dengan percaya diri menyatakan tidak takut kehilangan kekuasaan. Untuk menyenangkan penonton (meskipun sebagian besar pendukungnya), dia mengejek Anees dengan menggelengkan kepalanya setidaknya dua kali saat menyapanya, dan melakukan gerakan tarian “Goyang Jemoi”.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."