KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Lebih dari 100 sapi Australia mati dalam perjalanan ke Indonesia
Top News

Lebih dari 100 sapi Australia mati dalam perjalanan ke Indonesia

Lebih dari 100 ekor sapi mati di kapal yang diekspor ke Indonesia.

Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia mengonfirmasi bahwa beberapa sapi mati di kapal Brahman Express selama akhir pekan, namun tidak mengonfirmasi jumlah pastinya.

Upaya sedang dilakukan untuk merawat hewan rentan yang tersisa.

Mark Harvey-Sutton dari Dewan Eksportir Ternak Australia mengatakan botulisme – racun langka yang menyerang sistem saraf – dapat menyebabkan lebih dari 100 kematian.

“Berdasarkan bukti sejauh ini, kami yakin penyebab kematiannya adalah botulisme, namun kami menunggu konfirmasi dari Departemen Pertanian,” kata Harvey-Sutton kepada Aam Aadmi.

Eksportir melaporkan kematian tersebut ke departemen segera setelah kematian tersebut ditemukan, katanya.

“Eksportir telah melalui proses yang benar di sini, termasuk memuat ternak dan mengekspor kargo,” kata Harvey-Sutton.

“Botulisme adalah penyakit yang dapat ditemukan di tanah atau padang rumput, dan gejalanya mungkin memerlukan waktu untuk muncul, dan kematian ini mungkin terjadi di lapangan.”

Hewan-hewan yang terkena dampak diyakini berasal dari sebuah properti di Northern Territory.

Departemen Pertanian mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematian tersebut “sebagai prioritas” dan tidak ada indikasi penyakit hewan aneh terlibat dalam hal ini.

“Australia bebas dari penyakit hewan eksotik seperti kurap dan penyakit mulut dan kuku,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

Sebelum meninggalkan Darwin pada tanggal 14 Maret, ternak tersebut diperiksa berdasarkan Undang-Undang Pengendalian Ekspor.

Kapal tiba di Indonesia pada 20 Maret.

READ  Tes pernapasan COVID-19 sedang meningkat di Indonesia

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."