KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Top News

Namibia dan Indonesia mengkonfirmasi hubungan

Duta Besar Indonesia untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignio, belum lama ini menggarisbawahi semangat kerjasama internasional Indonesia di berbagai arena.

Dubes menyoroti hal ini selama resepsi diplomatik untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 pada 13 Oktober, dan dia juga memuji Namibia atas bantuannya dalam mendukung misi diplomatik di negara tersebut.

Jennyli Matundu, Deputi Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama, Namibia, menjadi tamu kehormatan dalam resepsi tersebut. Diperkirakan 140 tamu hadir dalam acara tersebut, termasuk tamu VVIP, anggota korps diplomatik, pejabat daerah, pengusaha, media, sahabat Indonesia dan tamu lainnya.

Menurut Pratignio, selama dua tahun terakhir, KBRI memfasilitasi berbagai pertemuan antara kedua pemerintah untuk meningkatkan hubungan bilateral.

“Selanjutnya, pihak kedutaan mendorong keterlibatan sektor swasta Namibia untuk membangun hubungan dengan mitra terkait di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, pada saat resepsi, KBRI berkesempatan menampilkan pertunjukan budaya seperti tarian tradisional, Aduh Manis dan Ryog Yogya serta alat musik tradisional Anglung yang dibawakan oleh staf KBRI dan anggota Ikatan Wanita Indonesia. KBRI Windhoek.

Daya tarik utama dari program budaya adalah peragaan busana pakaian tradisional Indonesia. 9 busana adat Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan dipertunjukkan oleh pihak KBRI.

Setelah menikmati pertunjukan budaya, para tamu menikmati berbagai masakan Indonesia. Kedutaan menyajikan hidangan asli Indonesia seperti kulai taking (kari daging), kapke (sayuran goreng), nasi goreng utas (nasi goreng udang), tempe basam (tempe dimasak dengan gula aren) dan sate ayam. Hidangan yang menggugah selera itu dilengkapi dengan berbagai resep seperti rembak (penggorengan kacang tanah), lumpia (lumayan), rissoles tagging asap (risoles daging asap), bugis chocolate don bugis keju (cokelat dan keju bugis).
kue), dan lapis surabaya (kue lapis) untuk pencuci mulut.

READ  Mengajak hiu ke adu pisau: Pisau bergigi hiu berusia 7.000 tahun ditemukan di Indonesia

HE Wisnu Edi Pratikno dengan Tamu Kehormatan, Hon. Jennyli Matundu, Deputi Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama, Republik Namibia


Hit: 0

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."