KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Ratusan 'laba-laba' hitam telah terlihat di 'kota Inca' misterius di Mars dalam citra satelit baru.
science

Ratusan 'laba-laba' hitam telah terlihat di 'kota Inca' misterius di Mars dalam citra satelit baru.

Arachnofobia tidak perlu takut: gambar baru yang diterbitkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) tentang “laba-laba” Mars sebenarnya menunjukkan ledakan musiman karbon dioksida di Planet Merah.

Formasi gelap dan kurus telah terlihat dalam formasi yang dikenal sebagai Kota Inca Mars“Antartika. Gambar yang diambil oleh pesawat luar angkasa Mars Express milik Badan Antariksa Eropa dan ExoMars Trace Gas Orbiter menunjukkan kumpulan titik-titik gelap yang tampak memiliki kaki yang sangat kecil, tidak seperti bayi laba-laba yang berkumpul bersama.

Formasi ini sebenarnya adalah saluran gas yang lebarnya berkisar antara 0,03 hingga 0,6 mil (45 meter hingga 1 kilometer). Mereka muncul ketika cuaca mulai menghangat di Belahan Bumi Selatan selama musim semi di Mars, menyebabkan lapisan es karbon dioksida mencair. Kehangatan menyebabkan lapisan bawah es berubah menjadi gas atau menyublim.

Model digital formasi kota Inca di Mars dibuat menggunakan data terkini dari kamera stereo resolusi tinggi satelit Mars Express. “Laba-laba” hitam, yang sebenarnya merupakan produk geyser gas berdebu, muncul di seluruh gambar. (Sumber gambar: ESA/DLR/FU Berlin)

Saat gas mengembang dan naik, ia meledak keluar dari lapisan es yang menutupinya, membawa serta debu berwarna gelap dari permukaan padat. Semburan debu ini keluar dari es sebelum jatuh ke lapisan atas, menciptakan pola retakan seperti laba-laba yang kita lihat di sini. Di beberapa tempat, sumber air panas menyembur melalui es setebal 3,3 kaki (1 meter). Badan Antariksa Eropa.

Terkait: Para ilmuwan telah menemukan bahwa satu benda masif meninggalkan dua miliar kawah di permukaan Mars

Ratusan “laba-laba” hitam terlihat pada tahun 2020 oleh ExoMars Trace Gas Orbiter milik Badan Antariksa Eropa. Formasi ini merupakan sisa geyser gas berdebu yang meletus melalui permukaan es Planet Merah pada musim semi. (Kredit gambar: ESA/TGO/CaSSIS)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."